Kamar Dagang dam Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong percepatan pengembangan ekosistem industri halal di Jawa Timur (Jatim). Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan, potensi industri halal Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat
Kinerja sektor pariwisata Jawa Timur berangsur membaik setelah tiga tahun terhempas pandemi Covid-19. Tahun ini, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur memprediksi kinerjanya bakal naik dua kali lipat di banding tahun 2022.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur memprediksi tren ekspor Indonesia di tahun 2023 bakal mengalami penurunan sekitar 20 persen. Hal ini disebabkan krisis ekonomi dan stagflasi pada banyak negara sehingga mengakibatkan anjloknya permintaan secara global.
Makin tidak menentunya kondisi China akibat lockdown berkepanjangan perang dagang dengan Amerika serta perang Ukraina Rusia memicu banyak investor yang ada di China ingin mengalihkan investasi mereka ke negara lain, salah satunya ke Indonesia khususnya Jawa Timur.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengemukakan, kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah itu dapat mengancam kelangsungan industri.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim menargetkan realisasi Export Center Surabaya (ECS) tahun 2022 mencapai USD 100 juta, atau naik daripada tahun 2021 yang membukukan transaksi USD 72 juta.
Kadin Jawa Timur mendorong percepatan ekonomi pascapandemi di wilayah itu melalui pameran Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang terangkum dalam Indonesian Product Expo (Inapro) 2021 di Grand City, Surabaya.