Salah satu tujuan menikah adalah menghalalkan yang haram. Salah satunya hubungan suami istri. Namun sah saja rupanya tak cukup untuk bisa bersenang-senang dalam tanda kutip. Butuh fisik yang juga mendukung.
Donwori, 36, bisa masuk dalam jajaran suami ngenes. Ya bagaimana ya, sebagai laki-laki, masih muda, yang energinya masih seratus persen, ia harus menderita. Gara-garanya, Karin emoh disentuh. "Sudah enam bulan lebih gak mau (disentuh, Red), aku harus nunggu sampai kapan lagi," curhatnya
Sambil memainkan handphonenya, Karin, 30, duduk di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, sepekan lalu. Ia akan menjalani sidang pertama perceraiannya dengan Donwori, 31, suaminya. Alasannya umum sekali, tak terima diselingkuhi.
ADA benarnya juga memeriksakan kondisi kandungan sebelum memutuskan untuk menikah dengan pasangan. Paling tidak pengalaman Donwori, 37, dan Karin, 33, warga Kalirungkut, Surabaya ini bisa menjadi pembenaran imbuan tersebut.
Bagi Donwori, 48, punya istri tidak harus pandai. Yang penting cantik dan lugu. Makanya, tiga kali menikah, pria yang tinggal di kawasan Kenjeran itu selalu menikah dengan gadis lugu dan cupu.
Bergelimang harta rupanya tak membuat Karin bahagia. Meski selalu tampil cantik sekaligus terawat dengan lingkaran pertemanan yang bling-bling, mau ini itu tinggal gesek, mau liburan ke mana pun tinggal pesan tiket pesawat, namun jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ia kesepian.
KARIN, 43, bukanlah perempuan yang lurus-lurus amat. Namun, ia juga tidak pro dengan yang syiriksyirik. Itulah mengapa Karin selalu ngrusuhi manakala suaminya melakukan praktek klenik.
Donwori, 40, tipe suami yang sayang istri. Saking sayangnya, tak pernah lupa makan di rumah. Pergi bekerja pun tak luput bontot masakan istri. Katanya kalau kangen dengan istrinya, Karin, 34, tinggal makan masakan yang dibuatnya.