25 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Kawasan Ngagel Dulu Terdapat Benteng Patjekan yang Pernah Didiami Raja Jayakatwang

SURABAYA – Kawasan Kalimas di Ngagel, Wonokromo, Surabaya dahulu terdapat benteng pertahanan. Benteng tersebut adalah benteng Patjekan yang lokasinya diperkirakan berada di sekitar kantor PDAM Ngagel, Surabaya atau percabangan Kali Wonokromo dan Kalimas Ngagel.

Pegiat Sejarah Surabaya Nanang Purwono menyatakan, menurut hipotesa Von Faber dalam buku Er Werd Een Stad Geboren (sebuah kota telah lahir) bahwa lokasi di mana tempat pengolahan air bersih PDAM dahulu adalah sebuah pelabuhan dan tempat bersandarnya kapal-kapal.
Bahkan, kapal-kapal asing dahulu pernah singgah. Seperti kapal dari pasukan Tartar dari Tiongkok yang hendak ke pedalaman Jawa (Majapahit dan Kediri).
“Benar. Kawasan situ (Kantor PDAM,Red) merupakan benteng Patjekan,” ujar Nanang, founder komunitas pemerhati sejarah Begandring Soerabaja ini, kemarin.
Penulis Buku Benteng-Benteng Sorabaia ini menjelaskan, kondisi geografis yang strategis membuat Patjekan kerap dijadikan benteng para penguasa. Mulai dari zaman Kediri dengan raja Jayakatwang, Patjekan sudah menjadi benteng pertahanan.
Demikian juga saat Raden Wijaya mengatur strategi dan melakukan tipu muslihat terhadap serdadu Tartar untuk menghancurkan Kerajaan Kediri.
Setelah berhasil menghancurkan Kediri dengan serdadu Tartar, Raden Wijaya beserta prajuritnya berbalik menghantam serdadu Tartar dari kawasan Patjekan pada 31 Mei 1293. Keberhasilan tersebut membuat Raden Wijaya diangkat sebagai Raja Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
“Sekitar percabangan sungai anak Kali Brantas itu yang ke timur menjadi Kali Jagir dan dibangun pintu air Jagir,” sebut jurnalis televisi ini.
Menurut Nanang, dalam peta modern Kota Surabaya nama Patjekan sudah tidak ada. Namun, dalam peta tahun 1900 an, nama Patjekan masih dijumpai.
Pengamatan Radar Surabaya, kawasan sekitar Kantor PDAM Ngagel, aliran anak sungai Brantas yang mengalir ke arah utara atau Kalimas terdapat pintu air.
Sementara, di sisi barat sudah padat permukiman warga. Sedangkan, untuk sisi timur air mengalir ke Kali Jagir melalui pintu air Jagir. Di timur Kantor PDAM Ngagel juga sudah menjadi permukiman. (rus/jay)
Baca Juga :  Gedung Nasional Indonesia (GNI) di Jalan Bubutan Didirikan dr Soetomo

SURABAYA – Kawasan Kalimas di Ngagel, Wonokromo, Surabaya dahulu terdapat benteng pertahanan. Benteng tersebut adalah benteng Patjekan yang lokasinya diperkirakan berada di sekitar kantor PDAM Ngagel, Surabaya atau percabangan Kali Wonokromo dan Kalimas Ngagel.

Pegiat Sejarah Surabaya Nanang Purwono menyatakan, menurut hipotesa Von Faber dalam buku Er Werd Een Stad Geboren (sebuah kota telah lahir) bahwa lokasi di mana tempat pengolahan air bersih PDAM dahulu adalah sebuah pelabuhan dan tempat bersandarnya kapal-kapal.
Bahkan, kapal-kapal asing dahulu pernah singgah. Seperti kapal dari pasukan Tartar dari Tiongkok yang hendak ke pedalaman Jawa (Majapahit dan Kediri).
“Benar. Kawasan situ (Kantor PDAM,Red) merupakan benteng Patjekan,” ujar Nanang, founder komunitas pemerhati sejarah Begandring Soerabaja ini, kemarin.
Penulis Buku Benteng-Benteng Sorabaia ini menjelaskan, kondisi geografis yang strategis membuat Patjekan kerap dijadikan benteng para penguasa. Mulai dari zaman Kediri dengan raja Jayakatwang, Patjekan sudah menjadi benteng pertahanan.
Demikian juga saat Raden Wijaya mengatur strategi dan melakukan tipu muslihat terhadap serdadu Tartar untuk menghancurkan Kerajaan Kediri.
Setelah berhasil menghancurkan Kediri dengan serdadu Tartar, Raden Wijaya beserta prajuritnya berbalik menghantam serdadu Tartar dari kawasan Patjekan pada 31 Mei 1293. Keberhasilan tersebut membuat Raden Wijaya diangkat sebagai Raja Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
“Sekitar percabangan sungai anak Kali Brantas itu yang ke timur menjadi Kali Jagir dan dibangun pintu air Jagir,” sebut jurnalis televisi ini.
Menurut Nanang, dalam peta modern Kota Surabaya nama Patjekan sudah tidak ada. Namun, dalam peta tahun 1900 an, nama Patjekan masih dijumpai.
Pengamatan Radar Surabaya, kawasan sekitar Kantor PDAM Ngagel, aliran anak sungai Brantas yang mengalir ke arah utara atau Kalimas terdapat pintu air.
Sementara, di sisi barat sudah padat permukiman warga. Sedangkan, untuk sisi timur air mengalir ke Kali Jagir melalui pintu air Jagir. Di timur Kantor PDAM Ngagel juga sudah menjadi permukiman. (rus/jay)
Baca Juga :  Napak Tilas Sejarah Kota Tua, Cak Ji: Jangan Jual Cagar Budaya

Most Read

Berita Terbaru