SURABAYA – Stasiun Semut atau dikenal dengan nama Stasiun Surabaya Kota. Stasiun kereta api ini sempat menjadi satu-satunya jujugan warga yang hendak bepergian menggunakan kereta api, tepatnya pada akhir abad ke-18. Stasiun ini adalah stasiun pertama di Jawa Timur yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda dulu.
Meski begitu, sempat ada perubahan lokasi stasiun. Dulunya, stasiun ini berada di dekat Jembatan Bibis, namun kemudian dipindah dan dialihkan ke lokasi sekarang ini. Sekarang bangunan stasiun tersebut menjadi salah satu cagar budaya. “Stasiun ini menjadi tertua se-Jawa Timur. Bahkan menjadi titik nol perlintasan kereta api di Jawa Timur,” jelas Pegiat Sejarah Surabaya Nanang Purwono, Kamis (25/11).
Nanang berharap, stasiun ini menjadi tempat menyimpan memorabilia kereta api di Jawa Timur. Ia menyambut baik niat PT KAI untuk mengoperasikan kembali stasiun ini, namun ia juga berharap ada museum untuk melihat sejarah perkeretaapian di Jawa Timur. “Jadi kita tidak harus ke Ambarawa. Saya yakin akan sangat membantu dan akan disambut baik masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Lukman Arif mengatakan, dalam waktu dekat Stasiun Semut akan kembali difungsikan. Nantinya, akan digunakan untuk jalur kereta api lokal. “Untuk museum kami belum bisa memastikan karena kewenangannya berada di pusat,” jelasnya.
Dengan akan kembali difungsikannya Stasiun Semut bakal menjadi kabar yang cukup luar biasa. Pasalnya tak hanya menghidupkan jalur dan memanfaatkan kembali stasiun penuh kenangan tersebut. Namun juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi stasiun tersebut. (gun/nur)