SURABAYA – Siapa yang tak kenal dengan Balai Pemuda Surabaya. Bangunan bersejarah itu kini masih terpelihara dengan baik. Gedung yang berada di Jalan Gubenur Suryo itu punya jejak sejarah masal lalu yang cukup unik.
Salah satunya menjadi tempat perkumpulan kaum elite orang Belanda. Apalagi pada 1907 hingga 1945 gedung tersebut tercatat milik perkumpulan orang-orang Belanda dengan namanya De Simpangsche Societeit.
Meski begitu, pustakawan sejarah Kota Surabaya Chrisyandi Tri Kartika punya catatan sendiri terkait itu. Misalnya, di sisi pojok timur gedung itu. Menurutnya, ada sebuah taman yang berdiri di lokasi itu. Taman itu biasa digunakan untuk hal-hal serius.
“Kalau yang sebelah barat itu kan memang untuk rekreasi, kongkow saja. Atau dansa dan pesta-pesta lainnya. Tapi yang timur pojok itu, khusus yang serius-serius,” ujarnya.
Sayangnya taman itu kini sudah tak ada seiring dengan pemugaran yang terus dilakukan. Uniknya lagi, taman yang berada di antara tiang-tiang itu memiliki fungsi yang cukup baik. Salah satunya sebagai sirkulasi gedung agar tetap segar.
Sebab saat itu, di atas taman tak ada atap. Sehingga meski berada di dalam gedung, taman dapat terawat dengan baik karena masih tersentuh sinar matahari dan juga air hujan. Desain seperti itu dibangun bukan tanpa alasan. “Karena menyesuaikan iklim. Jadi desain bangunannya mengikuti gara arsitektur luar negeri kala itu. Tapi disesuaikan dengan iklim di Indonesia,” jelasnya. (far/nur)