SURABAYA – Jalan Sasak, Surabaya merupakan salah satu jalan yang menjadi pusat bisnis di sekitar Makam Sunan Ampel.
Jalan yang menghubungkan Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Nyamplungan ini dahulu bernama Sasak Straat. Jalan dengan lebar sekitar tiga meter dan panjang 500 meter ini tiap harinya ramai dengan aktivitas warga. Baik aktivitas jual beli maupun kendaraan yang lewat.
Jalan Sasak sendiri menjadi kawasan bisnis sudah sejak lama. Konon para pedagang sebelum ke Jalan Sasak dahulu membongkar muat barang dagangan di sungai Pegirian.
Geliat aktivitas ekonomi semakin berkembang setelah gelombang kedatangan pedagang dari Arab abad ke-19. Awalnya, di Jalan Sasak hanya rumah-rumah warga, kemudian dibuat menjadi toko. Hingga sekarang di Jalan Sasak terdapat sekitar 30 toko lebih.
Menariknya, di Jalan Sasak masih terdapat beberapa bangunan tua yang difungsikan sebagai toko buku atau kitab, toko parfum, toko kurma dan pakaian muslim.
Salah satu pengelola toko buku tertua di Jalan Sasak, Abu Bakar menyatakan, kawasan Jalan Sasak memang identik dengan toko buku. “Di sini (Jalan Sasak) identik dengan toko buku dan kitab. Selain itu juga ada toko parfum, pakaian muslim, kurma dan lainya,” ujarnya. (rus/nur)