28 C
Surabaya
Thursday, June 8, 2023

Asal Usul Kampung Blauran di Surabaya

SURABAYA – Surabaya memiliki banyak kawasan dan kampung. Beberapa nama kampung menarik untuk dikulik karena memiliki cerita latar belakang dan sejarah penamaannya. Salah satunya yakni Blauran.

Mendengar nama Blauran pasti yang terlintas yakni pusat toko buku bekas dan Pasar Blauran yang didalamnya banyak pedagang jajanan dan kudapan khas Surabaya, seperti dawet dan bubur.

Pegiat sejarah Nanang Purwono menuturkan, berdasarkan referensi dari buku Soerabaia In The Olden Days, nama Blauran memiliki sejarah nama dalam dua versi.

Pertama, nama Blauran terinspirasi dari nama sebuah gunung. “Jadi tak heran jika nama-nama jalan di sekitar Blauran juga menggunakan nama gunung. Seperti Jalan Kawi, Jalan Arjuno, Jalan Ijen dan lain sebagainya,” jelasnya.

Baca Juga :  Stasiun Groedo Jadi Stasiun dan Depo Lokomotif Pertama di Surabaya

Kedua, nama ini berasal dari bahasa Belanda yakni blauw yang berarti biru.

Konon katanya orang-orang yang tinggal di daerah Blauran mewarnai pagar mereka dengan warna biru. “Jadi mereka menyebutnya dengan daerah blauw yang sekarang dikenal dengan nama Blauran,” tegasnya.

Di balik sejarah penamaan tersebut, Blauran memang menjadi salah satu kawasan lawas di Kota Pahlawan. Tak hanya peninggalan fisik berupa bangunan dari masa lampau, kehidupan sosial masyarakatnya juga khas layaknya kampung-kampung lawas lain di Surabaya. (far/nur)

SURABAYA – Surabaya memiliki banyak kawasan dan kampung. Beberapa nama kampung menarik untuk dikulik karena memiliki cerita latar belakang dan sejarah penamaannya. Salah satunya yakni Blauran.

Mendengar nama Blauran pasti yang terlintas yakni pusat toko buku bekas dan Pasar Blauran yang didalamnya banyak pedagang jajanan dan kudapan khas Surabaya, seperti dawet dan bubur.

Pegiat sejarah Nanang Purwono menuturkan, berdasarkan referensi dari buku Soerabaia In The Olden Days, nama Blauran memiliki sejarah nama dalam dua versi.

Pertama, nama Blauran terinspirasi dari nama sebuah gunung. “Jadi tak heran jika nama-nama jalan di sekitar Blauran juga menggunakan nama gunung. Seperti Jalan Kawi, Jalan Arjuno, Jalan Ijen dan lain sebagainya,” jelasnya.

Baca Juga :  Stasiun Groedo Jadi Stasiun dan Depo Lokomotif Pertama di Surabaya

Kedua, nama ini berasal dari bahasa Belanda yakni blauw yang berarti biru.

Konon katanya orang-orang yang tinggal di daerah Blauran mewarnai pagar mereka dengan warna biru. “Jadi mereka menyebutnya dengan daerah blauw yang sekarang dikenal dengan nama Blauran,” tegasnya.

Di balik sejarah penamaan tersebut, Blauran memang menjadi salah satu kawasan lawas di Kota Pahlawan. Tak hanya peninggalan fisik berupa bangunan dari masa lampau, kehidupan sosial masyarakatnya juga khas layaknya kampung-kampung lawas lain di Surabaya. (far/nur)

Most Read

Berita Terbaru