SURABAYA – Penamaan kawasan biasanya didasarkan pada sejarah, kondisi wilayah, atau kejadian di kawasan tersebut. Salah satunya adalah penamaan Jalan Kramat Gantung.
Dinamakan Kramat Gantung karena kawasan tersebut sering terjadi penggantungan pribumi yang dianggap pembangkang, pemberontak atau penjahat pada masa kolonial.
Pada masa Hindia Belanda banyak tentara militer yang melawan pemerintah kolonial Belanda dan ditangkap serta dihukum dengan digantung di sana. “Ini untuk memberikan efek jera kepada masyarakat yang lain,” jelas Pustakawan Universitas Ciputra Surabaya, Chrisyandi Tri Kartika, kepada Radar Surabaya.
Menurut Chrisyandi, saat itu di Jalan Kramat Gantung juga dikaitkan dengan keberadaan Keraton Surabaya. Karena Kadipaten Surabaya sudah ada sejak masa akhir Kerajaan Majapahit.
Namun sejak masa Kerajaan Demak, Kadipaten Surabaya menyatakan diri sebagai daerah otonom dan berdiri sendiri. Sehingga di tahun 1625, Kesultanan Mataram berhasil menaklukkannya.
Di tahun 1743, Surabaya beralih ke tangan pemerintah kolonial di bawah administrasi Vereenig de Oost Indische Compagnie (VOC). “Sehingga ceritanya Jalan Kramat Gantung ada kaitannya dengan sejarah Keraton Surabaya,” tuturnya. (jar/nur)