Kalau Donwori, 46, nekat mendahulukan emosi, mungkin sekarang ia sudah ada di bui. Untung, dia masih punya akal sehat. Ia pilih jalur hukum untuk menyikapi perselingkuhan Karin, istrinya.
Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya
Sebenarnya Donwori terpaksa menceraikan Karin, 45. Perempuan yang telah menewaninya dua dasawarsa terakhir. Jauh di lubuk hatinya paling dalam, ia masih mengharapkan cinta Karin. Namun sayang, Karin sudah tidak. Parahnya, keberadaannya saja sudah tidak ketahuan di mana. Ia kabur bersama selingkuhannya.
Donwori sendiri tak tahu persis kapan istrinya selingkuh. Namun kuat dugaan, perselingkuhan itu dimulai ketika ia pulang kampung lima bulan terakhir. Karin pulang kampung dengan anaknya. Tujuannya jelas untuk menengok orang tua. Namun bersamaan dengan itu, rupanya, Karin juga bertemu dengan kekasih lama. Yang baru saja pulang dari rantau. Sejak itulah, Karin mulai berubah.
Selang berapa hari, Karin pamit mau mudik lagi. Alasannya kala itu dipanggil kakak pertama. Mau bagi-bagi tas, katanya. (Meski sebenarnya yang seperti ini bisa pakai pengiriman kilat sehari.Sudahlah, mungkin mereka tak kepikiran). Saat itu, Donwori biarkan saja istrinya balik lagi. Toh alasannya jelas.
Namun ia dibuat jengkel lantaran pamitnya cuma sehari, Karin baru pulang dua hari kemudian. Donwori saat itu sudah kesal. Namun belum kepikiran ke arah PIL alias pria idaman lain. Ia kesal saja punya istri sudah tua tapi masih suka dolan. Bukannya di rumah masak dan buat kopi ke suami. Kekesalan itu juga ia ungkapkan. Ia sempat memaki istrinya agar segera pulang.
Tak lama di rumah, Karin balik lagi pamit pulang. Kali ini alasannya makin tak masuk akal. Katanya ia dipanggil orang tua mau itung-itungan harta warisan. Mungkin agar meyakinkan, Karin nambah-nambahi ucapannya dengan mengatakan kalau seluruh keluarga berkumpul. Donwori kembali ditipu.
Namun lagi-lagi ia dibuat kesal. Pasalnya, Karin pulang lebih dari empat hari. Donwori yang mulai khawatir dan curiga mencobs menelepon saudara Karin. Jawabannya bertolak belakang dengan yang Karin sampaikan. Tidak ada wacana kumpul bersama. Pun juga tak ada agenda bagi-bagi warisan. Yang mengejutkan, kata kakak kedua Karin, istrinya itu malah tak mampir sejam pun di rumah sejak pamit pulang itu.
Sejak saat itu kecurigaan Donwori mulai muncul. Ia bolak-balik hubungi nomor ponsel istrinya, tapi tak diangkat. Maka dengan hati panas membara ia tunggu kepulangan Karin.
Eh lha dalah, saat pulang, Karin macak goblok. Bahkan bisa-bisanya main drama dan mengatakan kalau ia kebagian warisan paling banyak, karena sempat paling lama merawat bapaknya. Ia tak tahu saja Donwori sudah tahu semuanya.
Di hari yang sama, kala itu sudah malam hari menjelang tidur, Donwori menyidang Karin. Ia bertanya, ke mana saja dia tiga hari ini yang pamitnya pulang tapi ngilang. Karin, tetap mengelak. Setelah terdesak ia mengatakan satu alasan. Bahwa selama ini sedang main ke rumah teman lamanya. Jawabannya begitu saja, lalu ia buru-buru tidur.
Karena masih curiga, Donwori memeriksa isi pesan istrinya. Tapi Karin pintar, tak ada namanya di handphone. Bahkan riwayat telepon hilang semua. Seperti Karin ketahuan menghilangkan jejak. Namun di galeri, Donwori berhasil menemukan foto Karin, yang dirangkul oleh Donjuan, kekasih lama Karin.
Kesal dan tak terima, Donwori membangunkan Karin. Ia marahi Karin sejadi -jadinya. Namun respons Karin mengejutkan. Tak terima kena marah, ia minggat dari rumah. Dan sudah bisa diduga minggatnya ke mana. Ia minggat bareng Donjuan. Tak tanggung-tanggung, seminggu lamanya.
“Lagek gelem moleh dibujuk bapake ambek mbak-mbake. Dikongkon moleh, isin karo tonggo,” cerita Donwori suatu ketika di kantor pengacara yang ada di samping Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Sempat pulang beberapa hari, kini Karin ngilang lagi. Donwori sudah pasrah dan menyerah. Susah katanya, nggandoli perempuan yang dimabuk cinta. Apalagi sudah di bawa ke mana-mana oleh lelaki lain. Membayangkan Karin sudah diapa-apakan saja selama kabur saja sudah memuakkan.
“Ra kenek dikandani kok areke. Ki engko lek tak jarno yo panggah mbolak-mbalik ambek selingkuhane, karuan tak culno,” pungkas Donwori yang terlihat legowo.
Sekilas info, FYI, Donjuan adalah cinta monyet Karin. Hubungannya sudah santer sekampung namun kandas gara-gara tak direstui keluarga. Maklum tetangga sendiri. Akhirnya Donjuan menikah dan merantau bareng istrinya. Eh belakangan rumah tangganya kandas. Ia kembali, lha kok menggoda Karin ini. (*/opi)