Dalam rumah tangga, masalah ranjang menjadi persoalan penting kedua setelah materi. Kalau persoalan ini tidak dikomunikasikan dengan baik, pernikahan yang sudah puluhan tahun pun bisa buyar.
TIM Wartawan Radar Surabaya
Donwori terlalu berumur untuk dipanggil mas. Dua tahun lagi, usianya sudah menginjak setengah abad. Agaknya Donwori juga pria sederhana. Hal itu bisa dilihat dari penampilannya. Pria 48 tahun itu mendatangi kantor pengacara dengan pakaian seadanya. Kaos oblong dengan tanda centang di depan, dan sendal jepit.
Sembari menunggu antrean, Donwori curhat tentang kondisi rumah tangganya yang hampir buyar. Dengan tampang melas, pengusaha konveksi itu bercerita bahwa sudah dua bulan, Karin, istrinya, minggat dari rumah. Karin kabur bersama kekasih barunya. Bahkan, dari kabar burung yang Donwori terima, Karin dan selingkuhannya sudah tinggal serumah.
Namun Karin berbeda dengan pasangan selingkuh lain. Meski kabur, namun wanita 43 tahun itu tak menghilang tanpa jejak. Bahkan Karin setiap hari masih menghubungi Donwori, memaksa untuk segera mengurus perceraian.
Ya, sudah kabur pun Karin tetap tak tahu diri. Biaya administrasi dan segala keribetan pengurusan cerai, Karin limpahkan langsung pada Donwori. Maunya, Karin tinggal terima jadi. Dapat sertifikat cerai secepat mungkin.
Donwori sendiri sudah pasrah. Sempat Donwori mencoba membujuk Karin agar kembali. Sayangnya, Karin teguh pendirian. Justru Donwori yang menyerah. Tanpa diminta, Donwori juga menceritakan penyebab Karin selingkuh. Lebih tepatnya, Donwori mencoba menguak aib istrinya sendiri.
Kata Donwori, Karin ini orangnya hiperseks. Karin akan marah ketika satu hari terlewat tanpa berhubungan badan. Sementara Donwori sendiri sudah tak mampu. “Memang di usia segini susah lah Mbak. Saya udah gak kuat kalau harus always on setiap hari. Ngurus kerjaan aja sudah bikin capek,” ujarnya.
Donwori sendiri hanya mampu melayani Karin seminggu dua kali. Bisa tiga kali kalau sedang dapat inspirasi. “Harusnya sebanyak itu sudah hitungan wajar, nafsu Karin saja yang tidak wajar,” aku Donwori.
Bermula dari rasa kecewa inilah, Karin mulai suka bermain dengan pria lain. Ndilalah dengan yang terakhir ini, Donjuan, kok nyantol. “Bisa jadi karena usia Donjuan yang masih muda. Dia (Donjuan, Red) masih di bawah 30 tahun. Mau setiap hari lima kali pun, ya pasti bisa. Karin memang nyari yang seperti itu,” pungkas Donwori. (*/opi)