25 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Macarin Emaknya, tapi juga Godain Anaknya

Laki-laki sekarang makin banyak yang stres. Makin tak tahu aturan. Seperti Donwori, 49, ini. Mentang-mentang nikahi emaknya, anaknya juga diembat. Dipikir bonus, beli satu gratis satu.

Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya

Tindakan tegas Karin untuk menggugat cerai suaminya segera ketika terindikasi bermasalah boleh diacungi jempol. Karin menggugat suami yang masih satu tahun dinikahinya ini gara-gara ketahuan si Donwori menggoda anaknya sendiri.

Dimana, masih ada saja kejadian seorang ibu yang menolak bercerai dengan suami bermasalahnya, hingga bahkan menyalahkan anak sendiri gara-gara bucin keterlaluan dengan suami baru.

Karin menikahi Donwori saat status keduanya sama-sama janda dan duda. Selama pendekatan, Donwori sama sekali tak menunjukkan suatu kejanggalan. Ia terlihat dewasa, mengayomi Karin yang sudah fakir kasih sayang. 

Sikap Donwori ke anaknya juga normal-normal saja. Ia bukanlah tipikal laki-laki yang sok pendekatan dengan anak sambungnya. Juga bukan pria yang cuek. Ia beri perhatian yang standar saja, seperlunya. “Saya gak pernah berpikir aneh-aneh. Bayangan saya ya aman-aman saja rumah tangga saya. Sampai anak saya mulai aneh ini,” curhat Karin di kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Balada Punya Istri Cantik, Donjuan Sering Dikira Sopirnya

Karin menjelaskan, kala itu, sang anak yang biasanya paling mager (malas gerak, Red) mulai suka pulang larut. Karin pikir, mungkin karena sudah menginjak remaja, anaknya coba-coba untuk nakal. Awalnya ia biarkan saja. Hingga beberapa kali anak Karin memilih tak pulang ke rumah, melainkan memilih tinggal di rumah teman.

Karin yang mulai khawatir anaknya terpapar tren kenakalan remaja pun mulai panik. Ia  batasi pergaulan anaknya. Ia pun mulai melarang anaknya nginap-nginap. Namun selang beberapa waktu ia kembali dibuat terkejut manakala anaknya mengusulkan untuk izin  tinggal di rumah nenek.”Aku sempat curiga, kate lapo arek iki. Mau menghindari mamanya biar bebas apa gimana,” lanjutnya bercerita.

Lama Karin membiarkan buah  hati satu-satunya ini tinggal dengan neneknya. Ia hanya sesekali mengunjungi dalam beberapa pekan. Kadang sendiri, kadang juga bersama Donwori. Hingga kejadian itu terjadi.

Baca Juga :  Sering Dinas Bareng, Donjuan pun Tergoda untuk Mencoba

Suatu ketika, Karin yang pulang mengantar mamanya belanja dikejutkan oleh anaknya yang menangis histeris  di kamar. Donwori yang tadinya di rumah, juga tak kelihatan batang hidungnya. Setelah sempat kesusahan  menenangkan si anak, ia pun mulai menanyai perlahan. Kenapa menangis, ada apa. Sambil berharap kecurigaannya tak benar.

Sayang sekali, dugaannya benar. Anaknya menangis gara-gara Donwori. “Pahanya digerayangi. Diajak aneh-aneh,” lanjut Karin, datar. Seperti sedang menyimpan amarah yang sulit dipadamkan.

Tanpa pertimbangan lain, kala itu, Karin mantab menggugat cerai. Tentu dengan sumpah serapah untuk Donwori. Tak ada maaf, tak ada toleransi untuk pria bejat macam Doonwori. Yang rupanya, sudah mencoba melakukan perbuatan tak pantas, sejak serumah dengan anaknya.”Pantesan anakku gak gelem muleh. Owalah biadab, untung gak tak laporno polisi kon, ” pungkas Karin. (*/opi)

Laki-laki sekarang makin banyak yang stres. Makin tak tahu aturan. Seperti Donwori, 49, ini. Mentang-mentang nikahi emaknya, anaknya juga diembat. Dipikir bonus, beli satu gratis satu.

Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya

Tindakan tegas Karin untuk menggugat cerai suaminya segera ketika terindikasi bermasalah boleh diacungi jempol. Karin menggugat suami yang masih satu tahun dinikahinya ini gara-gara ketahuan si Donwori menggoda anaknya sendiri.

Dimana, masih ada saja kejadian seorang ibu yang menolak bercerai dengan suami bermasalahnya, hingga bahkan menyalahkan anak sendiri gara-gara bucin keterlaluan dengan suami baru.

Karin menikahi Donwori saat status keduanya sama-sama janda dan duda. Selama pendekatan, Donwori sama sekali tak menunjukkan suatu kejanggalan. Ia terlihat dewasa, mengayomi Karin yang sudah fakir kasih sayang. 

Sikap Donwori ke anaknya juga normal-normal saja. Ia bukanlah tipikal laki-laki yang sok pendekatan dengan anak sambungnya. Juga bukan pria yang cuek. Ia beri perhatian yang standar saja, seperlunya. “Saya gak pernah berpikir aneh-aneh. Bayangan saya ya aman-aman saja rumah tangga saya. Sampai anak saya mulai aneh ini,” curhat Karin di kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Sephia Ketagihan Lihat Film Mesum Luna dan Ariel

Karin menjelaskan, kala itu, sang anak yang biasanya paling mager (malas gerak, Red) mulai suka pulang larut. Karin pikir, mungkin karena sudah menginjak remaja, anaknya coba-coba untuk nakal. Awalnya ia biarkan saja. Hingga beberapa kali anak Karin memilih tak pulang ke rumah, melainkan memilih tinggal di rumah teman.

Karin yang mulai khawatir anaknya terpapar tren kenakalan remaja pun mulai panik. Ia  batasi pergaulan anaknya. Ia pun mulai melarang anaknya nginap-nginap. Namun selang beberapa waktu ia kembali dibuat terkejut manakala anaknya mengusulkan untuk izin  tinggal di rumah nenek.”Aku sempat curiga, kate lapo arek iki. Mau menghindari mamanya biar bebas apa gimana,” lanjutnya bercerita.

Lama Karin membiarkan buah  hati satu-satunya ini tinggal dengan neneknya. Ia hanya sesekali mengunjungi dalam beberapa pekan. Kadang sendiri, kadang juga bersama Donwori. Hingga kejadian itu terjadi.

Baca Juga :  Jadi Istri Rasa Pembantu, Suami Ongkang-ongkang, Karin Stres

Suatu ketika, Karin yang pulang mengantar mamanya belanja dikejutkan oleh anaknya yang menangis histeris  di kamar. Donwori yang tadinya di rumah, juga tak kelihatan batang hidungnya. Setelah sempat kesusahan  menenangkan si anak, ia pun mulai menanyai perlahan. Kenapa menangis, ada apa. Sambil berharap kecurigaannya tak benar.

Sayang sekali, dugaannya benar. Anaknya menangis gara-gara Donwori. “Pahanya digerayangi. Diajak aneh-aneh,” lanjut Karin, datar. Seperti sedang menyimpan amarah yang sulit dipadamkan.

Tanpa pertimbangan lain, kala itu, Karin mantab menggugat cerai. Tentu dengan sumpah serapah untuk Donwori. Tak ada maaf, tak ada toleransi untuk pria bejat macam Doonwori. Yang rupanya, sudah mencoba melakukan perbuatan tak pantas, sejak serumah dengan anaknya.”Pantesan anakku gak gelem muleh. Owalah biadab, untung gak tak laporno polisi kon, ” pungkas Karin. (*/opi)

Most Read

Berita Terbaru