Meski tak pantas, menjadi biseksual agaknya menguntungkan. Yah, setidaknya jadi punya pasar lebih luas lah. Menjalin hubungan dengan perempuan oke, dengan laki-laki juga bisa.
Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya
Seperti Karin, 35. Yang boleh dibilang sebagai perempuan yang tamak. Sudah bersuami, eh masih juga memacari perempuan lain. Dua sekaligus. Bahkan, bukannya malu, Karin malah bangga dengan kelakuannya yang anti mainstream ituini.
“Apa salahnya kalau sama-sama seneng. Lagian mereka juga gak tahu (kalau Karin mborong pasangan, Red),” ujarnya saat ditemui di kantor pengacara, samping Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Karin agaknya adalah tipikal perempuan cool. Simpel, terus terang, dan terbuka. Penampilannya pun trendi. Ia tinggi, badan kerempeng berkulit putih dengan pakaian androgi. Rambutnya pendek dan sedikit mohawk.
Tampilan itu sempat mengecoh mata Radar Surabaya. Yang mengira Karin sekadar pria ganteng yang mau cerai. Kalau tidak secara sekilas memandang, ada yang menyembul di dadanya.
Kata Karin, suaminya terlalu membosankan. Setiap hari yang dipikir hanyalah pekerjaan. Bagaimana meningkatkan sales usahanya. Bagaimana bisnis berkembang, bagaimana bisa bersaing. Pokoknya kerja, kerja, dan kerja (yang ini bukan jargonnya Presiden Jokowi lho ya). Tanpa pernah berpikir jika istrinya kesepian.
Itulah mengapa ia memacari perempuan lain. Sebut saja Sephia. Sephia usianya tujuh tahun lebih tua ketimbang Karin. Itulah yang membuat Karin nyaman. Sephia bisa menggantikan posisi suaminya yang kurang bisa mengayomi.
Perselingkuhan itu, sudah berjalan cukup lama. Bahkan, Karin tak menyangka bisa bertahan tahunan. Sephia tak hanya pandai jadi teman bicara, tapi juga yang selalu menghalau kesepian Karin. Termasuk masalah ranjang. “Gak ada baper, kita saling tahu kalau punya pasangan. Jadi menjalin hubungan sebagai selingan saja,” ujar Karin tanpa malu sedikit pun.
Namun, memberi rasa nyaman saja masih kurang rupanya . Suatu saat, Karin berkenalan dengan gadis cantik. Ia pun tertarik dan memacarinya diam-diam. Tanpa sepengetahuan Sephia. Dengan pacar mudanya ini, Karin harus hati-hati, karena jika Sephia tahu, ia bisa cemburu membabi buta.
Kalau ketiganya bisa berjalan semua, harusnya Karin tak punya urusan dengan pengacara perceraian. Sayangnya, Karin memutuskam untuk mengakhiri hubungannya dengan Donwori yang ia rasa sudah tak sehat.
“Cuma ngasih uang, tapi gak ada peran suami. Satu rumah gak pernah ngobrol, nyapa aja enggak. Stres aku nanti kalau lama-lama dipertahankan,” tukasnya. (*/opi)