Kalau memang sudah tak cinta, mbok ya langsung ngomong saja. Jangan malah buat perkara, bawa-bawa agama pula.
Tim Wartawan Radar Surabaya
Suami mana yang tak sedih kalau usia pernikahan masih satu tahun tapi sudah keburu cerai. Persis yang dirasakan Donwori, 31, ini. Antara shock dan sedih, ia harus menerima gugatan cerai yang dilayangkan Karin, istrinya.
Ya, meskipun ia tak rela seratus persen. Buktinya ia masih mau melawan gugatan Karin ini. Pakai acara sewa pengacara lagi. “Aku masih cinta, Mas. Mau gimana lagi,” keluh Donwori saat mengantre konsultasi kepada pengacara di dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1 A Surabaya, beberapa waktu lalu.
Kenapa Donwori ngengkel untuk tetap bersama, ia menjabarkan serangkaian jawaban. Pertama, Donwori masih cinta. Untuk urusan ini, sudah mutlak. Tidak bisa diganggu gugat. Bahkan katanya, Donwori tidak bisa mencintai perempuan lain selain Karin.
Alasan keduanya adalah gugatan Karin ini ia nilai tidak masuk akal. Karin katakan, ia memaksa berpisah karena merasa tak nyaman dengan agama yang dianutnya saat ini. Dan katanya, ia ingin kembali kepada agamanya yang dahulu.
Rupanya pasutri ini menikah dengan background agama yang berbeda. Donwori muslim dan Karin non muslim. Namun saat memutuskan untuk menikah setahun yang lalu, Karin mantab mengikuti agama Donwori. Semua juga dilakukan atas dasar kerelaan, bukan karena dipaksa oleh Donwori.
Yang tidak bisa ia terima adalah alasan ini. Wong Karin ini sejak pacaran empat tahun lamanya pun sudah tahu kalau Donwori berbeda dengannya. Kalau memang agama pemisahnya, bukankah seharusnya ia tak pernah menerima cinta Donwori. Apalagi, selama pacaran itu, Karin juga menunjukkan ketertarikan kepada agama yang dianut Donwori.
“Ya dia bilang, mau cari suami yang seiman. Katanya gak nyaman keluar keyakinannya. Lah kalau memang begitu, kenapa dulu mau tak nikahi. Saiki mau pindah agama, lak yo mbingungi, seh,” katanya lagi.
Karyawan swasta ini mengaku, toh sebenarnya urusan agama tidak ia ambil pusing amat. Ia fine-fine saja kalau memiliki istri yang berbeda keyakinan. Namun Karinnya yang emoh. Katanya, kalau ingin balik ke agama yang dulu, ya harus menceraikan suaminya juga. Saking ngeyelnya si Karin ini, Donwori akhirnya menaruh curiga.
Kecurigaan ini mengarah ke alasan yang ketiga. Donwori curiga, di belakangnya, Karin ada main dengan laki-laki lain. Kecurigaan ini dipicu dengan sikap-sikap aneh Karin.
Tak seperti biasanya, beberapa bulan terakhir Karin senang sekali keluar rumah. Karin beberapa kali juga tepergok sedang berbicara dengan manis lewat sambungan telepon. “Wah ada sing gak bener ini,” batin Donwori.
Karena curiga, Donwori nekat mengecek sosial media milik istrinya. Dan dari situlah, semua kebenaran terungkap. Rupanya si istri ini kontak-kontakkan lagi dengan cinta masa kuliahnya. Sebut saja namanya Donjuan. Nah, Donjuan dan Karin ini seagama.
Sebelum menikah, pria itu adalah rival terberat Donwori. Karena ia tahu, meski Karin sudah berpacaran dengannya, ia merasa cinta Karin tak sepenuhnya untuknya. Sayangnya saat itu, si kekasih idaman Karin ini lebih memilih mengejar study daripada cinta Karin. Makanya Karin ditinggal. “Sekarang dia (Donjuan, Red) balik ke Surabaya. Aku yakin Karin minta cerai gara-gara dihasut sama dia,” kata pria yang tinggal di Dukuh Menanggal Surabaya ini.
Namun meskipun cintanya dikalahkan oleh pria lain, sengeyel apa pun Karin minta cerai, Donwori tidak mau menyerah begitu saja. Kalau alasannya memang agama, ia sudah menyiapkan bantahannya. Seperti yang disebutkan di atas, tak masalah baginya menjalani pernikahan beda agama. Mungkin akan lain cerita kalau alasan lain. “Pokoknya, kalau dia tetep pakai alasan itu, akan tak kejar sampai habis,” pungkas Donwori. (*/opi)