25 C
Surabaya
Thursday, March 30, 2023

Semua Kebutuhan Dicukupi, tapi Diselingkuhi

Dicukupi semua kebutuhannya tapi ditinggal selingkuh, atau hidup seadanya tapi suami setia? Hayo pilih mana? Plis, jangan  ngomong dicukupi segalanya dan suaminya setia. Radar Surabaya tidak menawarkan opsi itu.

Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya

Selama 26 tahun menikah dengan Donwori, 45,  hidup Karin, 40, selalu merasa di atas awan. Meski tak kaya-kaya amat, kebutuhannya tercukupi. Mau masak apa pun yang diinginkan, tak perlu banyak berfikir. Baju baru setiap minggu, oke. Jalan-jalan di akhir pekan, ayuk. Pun ketika ingin membeli ini dan itu, tinggal kunjungi toko online, pesan, barang pun datang.

Nasibnya jauh lebih baik ketimbang Mira, adiknya. Yang menikahi pria yang terlalu sederhana. Saking sederhananya, tiap hari sang adik hanya mampu membeli lauk tahu tempe. Mau beli daging harus pikir panjang, mau jalan-jalan hanyalah angan semata. Mau pakaian, ya nunggu Lebaran. Meski secara kasat mata Karin lebih bahagia, ia selalu iri dengan rumah tangga adiknya. “Suami dia (Mira, Red) gak neko-neko, Mbak. Anteng di rumah. Lha bojoku, mari magrib ya mesti ucul,” katanya, di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, kemarin.

Baca Juga :  Dari Gunung Kawi, Donjuan Dapat Wangsit Ritual Telanjang, Istri Emoh

Karin juga salut dengan suami adiknya. Yang rajin ibadah  dan ngaji. Berbeda jauh dengan Donwori yang mau magriban saja sudah bersyukur setengah mati. Dari suami yang tak rajin-rajin amat ibadahnya ini, Karin juga terbawa. Ia bahkan tak ingat, kapan terakhir berwudhu. Tak merasa penting, pun tak ada yang ngobraki.

Namun akhir-akhir ini, ada yang berubah dari sikap Donwori. Donwori yang dulunya paling malas jamaah, menjadi sangat rajin. Bahkan datang setengah jam sebelum adzan magrib dan isya berkumandang. Apalagi alasannya kalau tidak ngapeli janda kembang yang rumahnya tepat di samping musala itu. Setiap hari.

Saking seringnya ngapel , Donwori jadi omongan banyak orang. Tapi Donwori mah tak malu. Malah Karin yang kena imbas malunya. “ Sempat tak menengi beberapa hari gara-gara matane masih jelalatan itu,” lanjutnya.

Baca Juga :  Jangan Terlalu Bangga, Yang Gede Belum Tentu Memuaskan

Mengetahui kalau Karin marah, rupanya Donwori sempat insaf. Namun tak lama, selingkuhannya ganti. Malah yang ini lebih ekstrim. Tak hanya ngapel berkedok silaturahim antar tetangga, Donwori tepergok mblanjani perempuan lain. Di mal, sambil rangkulan. Jangan tanya ketahuannya bagaimana. The power of emak-emak nyinyirlah  jawabannya.

Bagaimana perasaan Karin? Tentu saja marah dan tak terima. Hingga livernya kambuh sampai opname berhari-hari di rumah sakit. Bedebahnya, saat lengahnya pengawasan Karin ini malah dijadikan Donwori kesempatan. Ngakunya lembur kerja, tapi kenyataannya lembur di rumah mbok enom. “Kok dadi lanangan nggapleki, tak usir mbek aku. Ojo tinggal di rumah peninggalan wong tuwoku,” katanya lagi, makin marah.

Karin sendiri yakin jika Donwori tak menyangka ia bisa nekat berpisah. Karena selama ini pun, Karin selalu diam kalau Donwori menggoda perempuan. “Ya biyen tak empet gara-gara anakku sek cilik. Asline dari dulu ya pengen ngremusi dia terus,” tukasnya. (*/opi)

Dicukupi semua kebutuhannya tapi ditinggal selingkuh, atau hidup seadanya tapi suami setia? Hayo pilih mana? Plis, jangan  ngomong dicukupi segalanya dan suaminya setia. Radar Surabaya tidak menawarkan opsi itu.

Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya

Selama 26 tahun menikah dengan Donwori, 45,  hidup Karin, 40, selalu merasa di atas awan. Meski tak kaya-kaya amat, kebutuhannya tercukupi. Mau masak apa pun yang diinginkan, tak perlu banyak berfikir. Baju baru setiap minggu, oke. Jalan-jalan di akhir pekan, ayuk. Pun ketika ingin membeli ini dan itu, tinggal kunjungi toko online, pesan, barang pun datang.

Nasibnya jauh lebih baik ketimbang Mira, adiknya. Yang menikahi pria yang terlalu sederhana. Saking sederhananya, tiap hari sang adik hanya mampu membeli lauk tahu tempe. Mau beli daging harus pikir panjang, mau jalan-jalan hanyalah angan semata. Mau pakaian, ya nunggu Lebaran. Meski secara kasat mata Karin lebih bahagia, ia selalu iri dengan rumah tangga adiknya. “Suami dia (Mira, Red) gak neko-neko, Mbak. Anteng di rumah. Lha bojoku, mari magrib ya mesti ucul,” katanya, di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, kemarin.

Baca Juga :  Lelaki Nggragas Tergoda Rayuan Janda Seksi

Karin juga salut dengan suami adiknya. Yang rajin ibadah  dan ngaji. Berbeda jauh dengan Donwori yang mau magriban saja sudah bersyukur setengah mati. Dari suami yang tak rajin-rajin amat ibadahnya ini, Karin juga terbawa. Ia bahkan tak ingat, kapan terakhir berwudhu. Tak merasa penting, pun tak ada yang ngobraki.

Namun akhir-akhir ini, ada yang berubah dari sikap Donwori. Donwori yang dulunya paling malas jamaah, menjadi sangat rajin. Bahkan datang setengah jam sebelum adzan magrib dan isya berkumandang. Apalagi alasannya kalau tidak ngapeli janda kembang yang rumahnya tepat di samping musala itu. Setiap hari.

Saking seringnya ngapel , Donwori jadi omongan banyak orang. Tapi Donwori mah tak malu. Malah Karin yang kena imbas malunya. “ Sempat tak menengi beberapa hari gara-gara matane masih jelalatan itu,” lanjutnya.

Baca Juga :  Kurang Diperhatikan Suami, Malah Nyaman Diperhatikan Teman

Mengetahui kalau Karin marah, rupanya Donwori sempat insaf. Namun tak lama, selingkuhannya ganti. Malah yang ini lebih ekstrim. Tak hanya ngapel berkedok silaturahim antar tetangga, Donwori tepergok mblanjani perempuan lain. Di mal, sambil rangkulan. Jangan tanya ketahuannya bagaimana. The power of emak-emak nyinyirlah  jawabannya.

Bagaimana perasaan Karin? Tentu saja marah dan tak terima. Hingga livernya kambuh sampai opname berhari-hari di rumah sakit. Bedebahnya, saat lengahnya pengawasan Karin ini malah dijadikan Donwori kesempatan. Ngakunya lembur kerja, tapi kenyataannya lembur di rumah mbok enom. “Kok dadi lanangan nggapleki, tak usir mbek aku. Ojo tinggal di rumah peninggalan wong tuwoku,” katanya lagi, makin marah.

Karin sendiri yakin jika Donwori tak menyangka ia bisa nekat berpisah. Karena selama ini pun, Karin selalu diam kalau Donwori menggoda perempuan. “Ya biyen tak empet gara-gara anakku sek cilik. Asline dari dulu ya pengen ngremusi dia terus,” tukasnya. (*/opi)

Most Read

Berita Terbaru