Gara-gara tak menurut dengan suami, Karin, penyanyi kafe ini harus menyesal seumur hidup. Betapa tidak, upaya membina rumah tangga yang sudah dijaga selama tujuh tahun dengan baik akhirnya kandas. Nyaris sama dengan judul lagu Kandas yang kerap dia nyanyikan di kafe-kafe.
Anggun Angkawijaya/Wartawan Radar Surabaya
Wajah Karin, 30, memang manis. Dengan polesan minimalis saja sudah bisa menarik perhatian lelaki yang melihatnya. Ditambah body yang langsing semakin aduhai saja ibu satu anak ini. Tak heran jika suaminya, Donjuan,33, kerap cemburu saat Karin Kalau sudah menyanyi.
Sebab banyak pengunjung kafe yang memberi uang saweran sambil memuji suaranya yang merdu dan pesona kecantikannya.
Untuk itu, ketika Donjuan yang lama memacarinya memutuskan untuk menikahi Karin, keputusan pertama adalah melarang istrinya tampil lagi sebagai penyanyi kafe. Seratus persen, Karin menjadi ibu rumah tangga. Kalaupun nyanyi, ya.., hanya dipanggung RW atau peringatan 17 Agustusan saja.
Awalnya Karin memenuhi permintaan sang suami, namun lama kelamaan dia rindu untuk menyalurkan hobi bernyanyinya. Diapun diam-diam nekat menghibur para fansnya yang memang telah lama merindu suara merdunya.
Namun apes, karena kembali ke dunia hiburan malam, senandung merdu Karin berubah jadi kesedihan pada Kamis (7/12). Sebab warga Suko Manunggal ini menjalani sidang perceraian pertama di Pengadilan Agama (PA) kelas 1 A Surabaya.
Wajahnya terlihat sedih. Matanya sembab dan berwarna merah karena kebanyakan menangis. Karin digugat cerai Donjuan karena dianggap tidak patuh kepada suaminya.
“Saya digugat karena kembali jadi penyanyi. Padahal semua itu untuk menghidupi keluarga,” kata Karin mencoba membela diri.
Perempuan ini bekerja kembali di dunia tarik suara dengan alasan suaminya tak punya pekerjaan tetap setelah di PHK. Karin memilih kembali jadi biduan setahun yang lalu di kafe tempat dirinya bekerja dahulu.
“Kalau jadi buruh, wis gak ono perusahaan yang buka lowongan. Lha aku isone nyanyi yo opo salahe balik nyanyi maneh,” ungkapnya.
Diakui Karin, kalau dirinya dia melanggar nasehat Donjuan agar tidak kembali menyanyi. “Sejak menikah dulu, suami saya sudah bilang kalau di kafe banyak godaannya,” imbuhnya.
Saat dinasehati dia mengaku sempat berhenti, namun kambuh lagi. Dengan alasan pamit kerja di pabrik, akhirnya Karin dapat bernyanyi lagi. Memang, uang tips dari tamu jumlahnya lumayan. Dalam semalam dia bisa membawa pulang uang minimal Rp 300 ribu. Kalau ada kenalan lama, dia bisa memperoleh Rp 1 juta.
“Saya benar-benar kerja. Uang itu uang halal, saya tidak macam macam,” aku Karin sambil menangis.
Tapi Donjuan tidak percaya dengan perngakuan istrinya. Pertengkaran kecil akhirnya berubah jadi hebat. Sampai akhirnya Donjuan mengusir Karin dari rumah sekitar empat bulan yang lalu. Bersama anak semata wayangnya yang masih berusia enam tahun, Karin pulang ke rumah orang tuanya di Klampis.
Beberapa kali mediasi dari keluarga tak membuat hati Donjuan luluh dan sampai akhirnya keluar surat panggilan sidang cerai.
“Saya masih cinta. Saya nggak mau cerai. Kasihan anak saya, dia masih butuh bapaknya,” pungkas Karin. (*/rud)