Tak terima diselingkuhi oleh suami, Karin minta cerai. Enak aja cintanya dibagi-bagi. Dengan perempuan jablay, sudah overweight lagi.
Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya
“Padahal opo yoan sing disawang teko jablay iku. Ayu ora, lemune ngalah-ngalahi tronton,” dumal Karin, saat berada di kantor pengacara samping Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, di tengah panas yang terik, kemarin (6/11).
Seperti jajaran pengantre lain, urusan perempuan 35 tahun ini adalah untuk menggugat cerai suaminya, Donwori, 36. Yang bisa-bisanya tergoda dengan jablay berwajah standar.
“Mung s***ne tok gede. Liane iku gak enek sing isok disawang blas. Ayuan yo aku, Mbak. Deloken tala,” lanjut Karin menunjukkan foto profil seorang perempuan muda, yang berpose centil.
Perselingkuhan Donwori ketahuan lewat bisik-bisik tetangga. Tanpa Karin sangka, rupanya hubungan itu sudah santer jadi bahan nyinyiran. Apalagi, Sephia penggoda suami Karin, ini, memang langganan jadi bahan julitan ibu-ibu komplek. “Ya karena itu, gak ayu tapi akeh sing kecantol, gak enom gak tuwek. Tonggo-tonggoku lek julit sampek ngomong, paling arek iku susukkan,” lanjutnya.
Untuk menekan betapa tidak menariknya Sephia di kalangan ibu-ibu dan entah mengapa sangat digilai laki-laki, Karin pun mendeskripsikan fisik dan kebiasaan selingkuhan Donwori itu. Katanya, Sephia memang tinggal sendiri.
Setiap pagi, dengan wajah rembes dan rambut digelung tinggi, Sephia mengendai motor, ke pasar, kulakan sayur untuk jualan rujaknya. Nanti agak siang, warung yang Sephia buka di ujung gang, langsung dibuka.
Di dalamnya sudah ada Sephia dengan wajah putih karena ketebalan bedak. Pakaiannya sebenarnya juga tidak seksi amat. Cenderung lusuh. Namun karena badannya semok, maka beberapa bagian terlihat menonjol ke mana-mana.
Menurut laporan tetangga Karin, beberapa kali mereka mendapati Donwori keluar dari kediaman Sephia malam-malam. Tetangganya juga mengaku beberapa kali bertemu Sephia dan Donwori mojok di warung tengah hutan di kawasan Pacet.
Rupanya ada alasan mengapa Karin tak mengetahui bagaimana polah suaminya. Karena setiap Senin sampai Jumat, Karin kerja ikut bosnya di Pasuruan. Ia baru pulang saat akhir pekan. Di akhir pekan itulah, ia baru bertemu Donwori. Yang selalu pandai macak suami baik. “Kebetulan aku belum dikasih momongan. Jadi waktu Sabtu Minggu ya gawe pacaran. Yo gak kroso opo-opo, gelagate selingkuh ya gak ketoro,” ucap Karin.
Namun setelah mendapat laporan dari tetangga, Karin yang mengaku paling benci diselingkuhi langsung menodong Donwori. Donwori yang awalnya berkilah akhirnya mengaku setelah terdesak.
“Tak takoni lha dalah, ngakune wis wulanan gendakan. Jare gak tahan nak omah dewe tak tinggal lungo,” pungkas Karin yang mengaku, kala itu gak kedawan lakon, langsung minta cerai. (*/opi)