Malang nian nasib Donwori, 28. Ia tekor pol-polan. Sudah dieksploitasi, dibandingkan, dimarahi lagi. Gara-gara tak bisa memenuhi istri yang BPJS (budget pas-pasan jiwa sosialita) yang maunya tampil glamor menyilaukan di feed Instagram.
Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya
“Saben minggu ngajak dolan. Diajak mangan nak warung wegah, minimal kudu kafe sing Instagramable. Cek iso diupdate nak IG,” curhat Donwori tentang istrinya, Karin, 26, di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Ya, Karin adalah tipikal perempuan masa kini yang suka berburu tempat bagus demi konten media sosial. Biar terlihat eksis dan gaul. Namun bukan itu saja alasannya. Di balik itu, ia punya motivasi lain. Yakni tak mau kalah eksis dari Mira, dulu sahabat yang saat ini jadi saingan virtualnya.
Kalau kata Donwori, Karin selalu hidup dibalik bayang-bayang Mira. Mira pose sok imut di kafe, Karin ikut-ikutan. Mira pamer kalung emas, Karin juga harus beli kalung yang sama. Mira foto dengan baju couple-an, Karin juga pengen.
Atau, jika si Mira sedang liburan, maka Donwori juga tak ada pilihan lain selain membawa Karin untuk jalan-jalan juga. Sesimple si Mira posting foto selfie di kamar hotel, Karin langsung merengek minta dibawa menginap ke hotel juga.
Masalahnya, budget Donwori jauh berbeda dengan budget suaminya Mira. Gaji Donwori UMR saja belum, Karin apalagi. Ia tidak bekerja, hanya mengandalkan pemberian suami. Sementara yang sana, dua-duanya terlahir kaya tujuh turunan. Yang apa-apa, tinggal menadahkan tangan ke orang tua. Tapi Karin mana mau tahu. Yang penting saingan ya saingan.
Donwori sendiri juga heran, kenapa istrinya ini getol sekali saingan eksis dengan si Mira ini. Padahal kalau ketemu menyapa pun tidak. Follow-follow-an pun tidak, meskipun setiap hari kepo.
Bahkan, yang membuat Donwori tak percaya, kelakuan Karin yang suka ikut-ikutan ini sudah jadi bahan pembicaraan di kalangan sahabat. Entah itu rumor dari mana, katanya, konsep pernikahan hingga honey moon pun, Karin ikut-ikutan dengan Mira.
Namun Donwori kapok memberikan nasehat kepada istrinya. Karena bukannya didengar, ia malah kena marah. “Pancet ae aku sing remek. Areke mah gak mau tahu, sing penting eksis. Ta warah duwike gak cukup gawe nuruti karepe malah aku sing digepuki,” ujar Donwori.
Donwori sendiri mau memarahi juga tidak tega. Karena begitu-begitu, ia cinta mati dengan istrinya. Dan tidak rela kalau rumah tangganya gonjang-ganjing. Ia mending mengalah saja. Sambil cari pinjaman sana-sini untuk menambal kebutuhan rumah tangga yang dikuras demi memodali istrinya eksis.
Namun dasar pria malang. Sudah dimodali begitu, Karin tetap merasa kurang. Dan akhirnya selingkuh dengan abang-abang dermawan yang bisa menggelontorkan uang untuk mendandani Karin dengan emas berlian. Karin senang, hati Donwori meradang. (*/opi)