Entah siapa yang dulu merumuskan. Namun, banyak perempuan percaya, semakin rapet miss V membuat hubungan ranjang kian panas. Maka tak sedikit perempuan yang menggilai jamu rapet agar suami senang. Apalagi jamu rapetnya made in Madura, bikin tambah hot.
Ismaul Choiriyah-Wartawan Radar Surabaya
Karin, 36, pun demikian. Sejak melahirkan anak kedua, ia semakin gemar merawat tubuhnya. Ia tak ingin, cinta suaminya berkurang melihat tubuh Karin yang tak aduhai lagi. Itulah mengapa, ia melakukan segala cara. Yok opo carane, meskipun sudah jadi ibu rumah tangga, tapi rasa perawan.
Ia pun akhirnya rutin minum jamu rapet. Tak cukup itu, Karin juga rutin ikut zumba. Agar bentuk tubuhnya kembali ke sedia kala. Belum terhitung juga perawatan wajah demi menghempaskan kusam dan semburat garis halus di ujung mata. Pokoknya, semua Karin perhatikan. Maka tak heran ia terlihat awet muda bersinar bak perempuan usia dua puluhan.
Namun dasar jalan pikiran dan nafsu laki-laki tak bisa dimengerti. Sudah punya istri cantik terawat, tetap saja cari serepan. Macam suami Karin, Donwori, 37, ini. “Aku ini kurang apa to? Kok tetep saja cari yang lain,” curhat Karin di kantor pengacara di samping Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, kemarin (5/7).
Padahal, kalau kata Karin, selingkuhan Donwori ini tak jauh lebih cantik. Sudah kelihatan tuanya malahan. Ya iyalah, wong sama Donwori saja terpaut belasan tahun.
Tak terima diselingkuhi, Karin kemudian melabrak Sephia, si selingkuhan Donwori itu. Bukan melabrak secara langsung, tapi lewat telepon. Ia mendapatkan nomor pelakor ini penuh perjuangan. Lewat trial and error membuka kunci password handphone Donwori. “Ini jelas-jelas yang salah dia, eh malah ngegas. Gak terima disalahkan,” ceritanya.
Dalam sesi pelabrakan itu, malah Karin yang lebih banyak diserang. Sephia yang tak tahu malu, nyacat fisik Karin tanpa beban. Kata-katanya tak bisa dilupakan Karin hingga sekarang. “Salahe nduwe barang kerapeten. Mbok pikir istimewa, kapok malah ditinggal,” begitu kurang lebih hinaan yang dilontarkan Sephia tentang ‘barang’ berharganya Karin
Diserang dengan kata-kata tak terduga itu, Karin hanya bisa melongo. Rupanya, usahanya selama ini untuk menyenangkan Donwori, malah ditanggapi sebaliknya.
Karena sakit hati diselingkuhi, Karin menggugat cerai Donwori. Hingga saat persidangan keduanya ini, ia hanya bisa kesal. Tanpa meminta penjelasan Donwori. Karin belum mempersiapkan telinga dan otaknya demi mencerna kata-kata cacian tentang miss V-nya. “Sempel. Haruse semakin rapet lak seneng, iki malah kuwalik,” gerutunya.
Sampai saat ini juga, kata-kata rapet dan tidak rapet ini terus mengganggu calon janda kembang ini. Nalarnya tetap tak bisa mencerna. Bukannya semakin rapet semakin menggigit ya? Lah kok? (*/opi)