Dibanding-bandingkan memang menyakitkan. Apalagi jika dibandingkan dengan ibu sendiri. Meskipun statusnya ibu sambung, tetap saja menyakitkan.
TIM Wartawan Radar Surabaya
Setelah menjalin hubungan pernikahan selama enam tahun, Karin, 29, memutuskan untuk menggugat cerai Donwori, 30. Dengan alasan yang bisa dibilang menyakitkan juga menjijikkan.
Di belakangnya, Donwori dan ibu sambungnya, Sephia, 44, menjalin hubungan gelap. Namun yang mencengangkan, rupanya Karin sudah mengetahui perselinggkuhan ini lama. Tepatnya tujuh bulan yang lalu. Hanya saja, selama ini Karin bungkam. “ Tak pendem jeru aib keluargaku. Gitu-gitu mereka orang tua dan suamiku. Tapi lama-lama tak biarkan, aku akhirnya gak tahan,” ungkap Karin kepada Radar Surabaya yang menjumpainya di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya belum lama ini.
Radar Surabaya sendiri heran bagaimana Karin bisa kuat memendam kekecewaan. Tujuh bulan bukanlah waktu yang singkat. Dibuat cicilan motor sudah dapat setengah jalan. Makin menyakitkan karena musuhnya dalam rumah sendiri. Dan percaya tak percaya, Karin kerap menyaksikan adegan yang tak pantas antara ibu sambungnya dengan suaminya. “Aku tahu kapan mereka begituan, aku tahu kalau pas gak ada aku, Mas Wori gimana gitu ke Mama,“ cerita Karin lagi.
Ibu kandung Karin sudah meninggal ketika Covid-19 menghantam bumi ini, tahun 2020 lalu. Setahun ditinggal istrinya, ayah Karin menikah lagi. Dengan Sephia yang lebih muda 10 tahun dari ayah Karin.
Lalu pertanyaannya, bagaimana pertahanan Karin akhirnya jebol? Rupanya semakin ke sini, pasangan ini kian berani saja. Bahkan di depan orang banyak, ibu sambung dan Donwori semakin berani mengumbar kemesraan. Tak jarang Karin mendapati Sephia dan Donwori mesra-mesraan di depan TV, saling menggoda layaknya kekasih. Seperti itu saja berani. Belum lagi tatapan-tatapan menggoda Donwori kepada Sephia. Meski mereka sedang bersama. “Wes gak punya kepekaan. Masak selingkuh terang-terangan, mereka ini maunya apa sebenarnya,” ujarnya jengkel.
Namun bagaimana Karin bisa tahan diselingkuhi orang serumah sendiri ini yang tetap mengherankan. Cenderung tak normal sih. Bukankah biasanya orang akan langsung marah kalau mengetahui pasangannya selingkuh. Nah ini, tetap diam diam saja berbulan-bulan. Mengabaikan fakta bahwa suaminya lebih menyukai ibu sambungnya ketimbang kepada dirinya.
Rupanya, Karin punya alasan. Semua itu berkaitan dengan posisi ayah Karin. Karin mengaku sangat menyayangi ayahnya. Karin tidak ingin ayahnya kembali menderita. Rupanya ketika ibu kandungnya meninggal, ayah Karin seperti orang sekarat. “Kayak nggak bisa hidup. Lalu ketemu Mama Sephia, Ayah seperti hidup lagi,” ungkapnya.
Yang lebih menyakitkan lagi, Karin mengaku sering dibanding-bandingkan dengan Sephia. Makin menyakitkan lagi karena selama ini nasibnya selalu menjadi orang yang kalah dengan Sephia.
Ibarat rumah sakit, Sephia ini kelas A sementara Karin kelas D. Ibarat hotel, Sephia ini hotel bintang lima, sementara Karin hanya hotel melati. Lebih terus terangnya, dari urusan fisik, Karin kalah jauh ketimbang Sephia.
Dan karena perbedaan mencolok inilah, Karin harus puas dengan perlakuan-perlakuan diskriminasi. Saat jalan-jalan bersama, Sephia kerap digoda banyak laki-laki sementara dia diabaikan. Sephia diperlakukan dengan baik ketika masuk ke toko yang “eksklusif”, sementara ia dipandang sebelah mata juga biasa. (*/opi)