Bukan keluarga sedarah, bukan saudara jauh juga. Tapi, Donwori, 55, gati (perhatian, Red) puuoool pada salah satu karyawannya yang bernama Sephia, 38. Ternyata oh ternyata, ada udang di balik batu. Ada cinta di setiap tatapan, ada maksud di setiap pemberian.
Ismaul Choiriyah – Wartawan Radar Surabaya
Kalau di protes oleh istrinya, Karin, 47, Donwori selalu berkilah kalau ia hanya memperhatikan Sephia layaknya bos memperhatikan karyawannya. Normal saja. Katanya, kalau karyawan senang, bekerja jadi nyaman, menguntungkan juga untuk tokonya. “Lha tapi lek karyawane sepuluh sing diperhatikan mung siji, opo wajar ngunu iku,” cerita Karin di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, awal pekan lalu.
Omong kosong kalau perhatian Donwori hanya sebatas atasan ke bawahan. Kalau bentuknya perhatian bos, harusnya rata. Bukan cuma Karin yang diberi fasilitas lebih. Lah ini, cuma Karin saja yang dimanja. Ya disangoni lebih, ya dibawa-bawakan makanan, ya kerap diikutkan jalan-jalan bareng keluarga Karin juga.
Memang, di antara karyawan lain yang tinggal di rumahnya, Sephia yang paling lama jadi kerja dengan keluarga Donwori vs Karin. Sudah tiga tahun Sephia membantu Donwori dan Karin. Bekerja penuh dedikasi sebagai kasir pendiam. Karin juga mengakui, karena pengalamannya yang cukup, kerjaan Sephia juga paling rapi ketimbang yang lain. Inilah yang membuatnya merasa tak menaruh curiga ke Sephia.
Namun, semakin hari ia mulai mengendus sesuatu yang tak beres. Terlebih ia mendengar bisik-bisik karyawan yang mengatakan Sephia dibelikan sepeda motor gres oleh Donwori. Bahkan, katanya, salah satu karyawannya pernah memergoki Donwori dan Sephia jalan berdua.
Sempat terbakar cemburu, Karin tanyakan langsung kabar burung itu ke pelakunya. Tapi, jawaban Donwori selalu sama. Ia hanya memperhatikan Sephia layaknya karyawan. Orang yang paling ia percaya di perusahaan. Sephia pun jawabannya sama. Ia hanya menghormati Donwori sebagai bos. Dan mengelak apa-apa yang dituduhkan kepadanya.
Diberikan jawaban yang tidak sesuai keinginan, hati Karin sempat panas. Namun, ia akhirnya diamkan saja. Hanya saja ia mulai memantau gerak-gerik dua sejoli itu. Istilahnya, masih ia pantau.
Namun rupanya, setelah itu, antara Sephia dan Donwori tak ada gerak-gerik yang mencurigakan. Tidak lirik-lirikan, tidak gudo-gudoan layaknya kekasih yang kasmaran. Keduanya malah cenderung saling diam dan menghindar.
Hingga selang lima bulan setelah kecurigaan Karin mencuat, Donwori memberikan kejutan kepada Karin. Ia pamitan mau mempersunting Sephia. Bukan sebagai istri sah, tapi istri siri saja. Sehingga tidak mengusik Karin. Pokoknya hanya untuk menghalalkan yang haram saja.
Demi dipamiti begitu, Karin tak bisa berkata-kata. Tentu saja ia menolak keras-keras keinginan suaminya. Ia bahkan memberikan pilihan, kalau sampai Donwori menikah lagi, ia minta cerai. Namun dasar sudah keblinger cinta, Donwori bersikeras mau menikahi selingkuhannya, direstui ataupun tidak. “Gak sudi aku nyawang Sephia sak omah ambek aku. Aku wae sing mundur,” tukas perempuan yang tinggal di kawasan Gunungsari ini. (*/opi)