24 C
Surabaya
Sunday, March 26, 2023

Lomba Kampung Pendidikan Tambah Kategori Kampung Kreatif dan Inovatif

SURABAYA – Ada satu kategori yang ditambahkan dalam perlombaan Kampung Pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo (KPKAS) 2019. Yakni kategori Kampung Kreatif dan Inovatif. Kriteria baru ini dibuat untuk memperluas partisipasi anak-anak. Sebagai ajang untuk menggali potensi mereka.

Ida Widayati, Kepala Bidang PUHA & PPA  Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya menyebutkan, kriteria baru ini merupakan permintaan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Agar anak-anak di Kota Pahlawan berhasil, baik dari sisi akademik dan non akademik.

“Bu Wali Kota menyampaikan, sukses saat ini tidak hanya dilihat dari sisi akademik saja. Tapi soft skill juga diperhitungkan,” ungkap Ida.

Baca Juga :  Tekan Angka Kematian, Pemkot Masifkan Donor Plasma Konvalesen

Kriteria baru ini akan melengkapi kategori penilaian yang sudah ada sebelumnya. Di antaranya kategori Kampung Aman, Belajar, Asuh, dan Sehat. Nantinya, akan diadakan pelatihan untuk kategori baru ini. Pelatihan ini rencananya akan dilaksanakan bersamaan dengan launching KPKAS 2019.”Jadi, diharapkan kampung-kampung ini bisa dijadikan sebagai jujukan belajar,” lanjutnya. 

Di tahun ketiga ini, total ada 99 kampung yang bergabung. Meliputi 77 kampung pratama dan 22 kampung madya. Saat ini, kampung-kampung ini sedang dalam tahap persiapan dan pendampingan sebelum menuju launching KPKAS 2019 nanti. 

Saat ini, lanjut Ida, tim pendamping dari akademisi sudah mulai terjun ke kampung-kampung untuk memberikan pendampingan. Tahun ini, ada tujuh universitas yang terlibat. Masing-masing adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA),  STIESIA, Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), STIE Mahardika, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), dan Universitas Wijaya Putra. 

Baca Juga :  Jembatan Joyoboyo Sudah 63 Persen, Hari ini Pemasangan Balok Tengah

Lilis Ardhini, pendamping dari STIESIA menjelaskan, saat ini progres yang dilakukan oleh kampung binaannya adalah penyusunan portofolio. Dengan mengangkat potensi wilayah masing-masing. “Kampung-kampung di Surabaya sudah ada potensi masing-masing. Apalagi mereka sudah sering mengikuti program dari pemkot,” tukasnya. (is/opi)

SURABAYA – Ada satu kategori yang ditambahkan dalam perlombaan Kampung Pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo (KPKAS) 2019. Yakni kategori Kampung Kreatif dan Inovatif. Kriteria baru ini dibuat untuk memperluas partisipasi anak-anak. Sebagai ajang untuk menggali potensi mereka.

Ida Widayati, Kepala Bidang PUHA & PPA  Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya menyebutkan, kriteria baru ini merupakan permintaan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Agar anak-anak di Kota Pahlawan berhasil, baik dari sisi akademik dan non akademik.

“Bu Wali Kota menyampaikan, sukses saat ini tidak hanya dilihat dari sisi akademik saja. Tapi soft skill juga diperhitungkan,” ungkap Ida.

Baca Juga :  Air Soft Surabaya Club: Tak Ada Yang Mahal untuk Hobi

Kriteria baru ini akan melengkapi kategori penilaian yang sudah ada sebelumnya. Di antaranya kategori Kampung Aman, Belajar, Asuh, dan Sehat. Nantinya, akan diadakan pelatihan untuk kategori baru ini. Pelatihan ini rencananya akan dilaksanakan bersamaan dengan launching KPKAS 2019.”Jadi, diharapkan kampung-kampung ini bisa dijadikan sebagai jujukan belajar,” lanjutnya. 

Di tahun ketiga ini, total ada 99 kampung yang bergabung. Meliputi 77 kampung pratama dan 22 kampung madya. Saat ini, kampung-kampung ini sedang dalam tahap persiapan dan pendampingan sebelum menuju launching KPKAS 2019 nanti. 

Saat ini, lanjut Ida, tim pendamping dari akademisi sudah mulai terjun ke kampung-kampung untuk memberikan pendampingan. Tahun ini, ada tujuh universitas yang terlibat. Masing-masing adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA),  STIESIA, Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), STIE Mahardika, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), dan Universitas Wijaya Putra. 

Baca Juga :  Pukuli Anak saat Bertengkar dengan Istri, Ayah Dihukum 5 Bulan Penjara

Lilis Ardhini, pendamping dari STIESIA menjelaskan, saat ini progres yang dilakukan oleh kampung binaannya adalah penyusunan portofolio. Dengan mengangkat potensi wilayah masing-masing. “Kampung-kampung di Surabaya sudah ada potensi masing-masing. Apalagi mereka sudah sering mengikuti program dari pemkot,” tukasnya. (is/opi)

Most Read

Berita Terbaru