SURABAYA – Kawasan pantai Kenjeran akan disulap menjadi kawasan andalan wisata dengan mengintegrasikan Jembatan Surabaya dengan kawasan wisata pantai Kenjeran. Rencananya Pemkot Surabaya akan menargetkan revitaliasi kawasan Kenjeran di tahun 2022 ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan semua konsep pengembangan kawasan Kenjeran akan dilaksanakan pada tahun 2022. Bahkan, pihaknya telah memiliki skema dan akan dilanjutkan dengan mengundang para investor, serta semua stakeholder yang di Kota Surabaya.
“Insyaallah tahun 2022 ini dan (perosotan tengah laut) iya. Saya harus memanfaatkan lahan yang ada dan memanggil investor untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di kota Surabaya, terutama saat Covid-19 seperti saat ini,” kata Eri, Senin (31/1).
Pihaknya juga masih menghitung besaran anggaran yang pasti. Namun, pada rencana tahapan pembangunan perosotan dan lainnya bisa mencapai Rp 25 miliar. “Belum overdeck bentuknya seperti apa, lalu penahan ombak untuk sandar perahu-perahu, insyaallah ditahun ini akan saya lelangkan, siapa yang mau investasi, dengan syarat di depan, seperti masyarakat Surabaya harus 60 persen (bekerja di sana),” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tak memungkiri bahwa APBD yang dimiliki oleh Kota Surabaya tidak mencukupi untuk melakukan pengembagan kawasan tersebut. Maka, ia akan menggandeng para investor untuk mengembangkan kawasan wisata tersebut.
“Kalau nanti pemkot ini mengembangkan di Kenjeran lama, maka secara otomatis bisa terkoneksi dengan Kenpark. Ini baru namanya kolaborasi antara swasta dengan pemerintah yang sama-sama menguntungkan,” jelasnya.
Bagi Eri, aset yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya harus bisa dimanfaatkan oleh para warga sekitar. Seperti menggerakan UMKM demi mendapatkan per kapita yang lebih tinggi atau menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar.
Ke depan, ia mengaku bahwa akan melakukan investasi dengan mengkonektivitas Jembatan Surabaya dengan Pantai Kenjeran, yakni akan membuat overdeck di Pantai Kenjeran. Rencananya para pengunjung bisa berjalan dari bibir pantai hingga tengah laut saat air laut surut.
“Pengunjung bisa jalan melalui overdeck, tapi ketika air pasang bisa masuk lewat overdeck, dan di tengah-tengah overdeck sampai ke tengah lautnya akan dibuatkan perosotan. Jadi pengunjung bisa perosotan di tengah laut,” ungkap dia.
Selama ini, dikatakan Eri, pengunjung yang ingin melihat kemegahan Jembatan Surabaya secara teknis harus masuk terlebih dahulu ke dalam kawasan wisata Pantai Kenjeran. Sebab, di dalam kawasan tersebut telah tersedia sentra UMKM. Bahkan konsep air mancur menari yang ada di Jembatan Surabaya juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan lampu laser dan teatrikal seperti pertunjukan yang ada di Singapura. Hasilnya, pertunjukan air mancur tersebut akan dibuka secara bertahap.
“Pada waktu air mancur menari, maka kita tutup jembatan itu. Lalu UMKM akan kita tata di sepanjang jembatan, kalau sudah ditutup maka orang tidak bisa masuk lagi dan secara otomatis parkir kendaraan juga tidak di dekat situ,” ujarnya
Nantinya pertunjukan air mancur menari dimulai, para pengunjung yang datang bisa duduk menikmati stan atau tenant UMKM yang telah tersedia di sepanjang Jembatan Surabaya. “Jembatan Surabaya ini dibangun filosofinya untuk mengembangkan UMKM kita. Sehingga nanti UMKM kita di sana dimasukkan ke sepanjang jembatan,” imbuhnya. (rmt/rek)