24 C
Surabaya
Monday, May 29, 2023

Antisipasi Klaster Sekolah, Pemkot Swab PCR 5 Ribu Siswa 

SURABAYA – Pembelajaran tatap muka di Surabaya sudah dimulai sejak 6 September lalu. Selama hampir sebulan pelaksanaan PTM, Pemkot Surabaya terus memantau perkembangan dan mengevaluasi sekolah setiap harinya. Sebagai antisipasi terjadinya klaster sekolah, Pemkot Surabaya menggiatkan swab bagi para siswa.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, hingga saat ini sudah ada 5 ribu siswa dari jenjang SD- SMP yang mengikuti PTM dilakukan swab PCR. Sebelumnya, pelaksanaan swab terus dilakukan sejak beberapa hari belakangan dengan jumlah awal 2500 siswa. “Beberapa sekolah sudah di-swab, sudah ada 5 ribuan siswa dari sekitar 18 sekolah baik SD maupun SMP yang menggelar PTM,” katanya.
Ia mengaku target swab dilakukan secara bertahap dengan menyasar sekolah yang ada berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Dispendik) kota Surabaya. “Nanti bertahap, karena targetnya selesai swab Minggu ini, mungkin Senin depan selesai semua,” jelasnya.
Pelaksanaan swab tersebut dilakukan melalui puskesmas di masing-masing wilayah sekolah yang mengadakan PTM. Ia mengaku hingga saat ini hasil swab belum seluruhnya keluar yang saat ini dilakukan pengujian di Labkesda Surabaya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Muhammad Aris Hilmi mengatakan, saat ini jumlah SD yang menggelar PTM di Surabaya sebanyak 138 sekolah. Pihaknya terus melakukan evaluasi dari semua sekolah yang mengadakan PTM. “Sejauh ini asesmen yang dilakukan masih aman, tidak ditemukan kendala,” katanya.
Evaluasi meliputi penerapan prokes dan kondisi kesehatan siswa. Termasuk melakukan swab bagi siswa kelas 6 SD yang melakukan PTM. “Swabnya untuk PTM, tergantung dari Dinkes, entah itu sampling atau semuanya (siswa). Kami hanya menyampaikan data sekolah saja ke Dinkes,” jelasnya.
Terkait hasil swab, ia mengaku masih belum menerima hasil tersebut. Meski demikian, ia memastikan hasil tersebut aman sehingga sekolah bisa menggelar PTM. “Jadi sekolah-sekolah yang PTM saat ini kemungkinan terus bertambah. Makanya, kami lakukan evaluasi terus,” ujarnya.
Namun ketika dari hasil swab dinyatakan ada yang positif Covid-19 maka sekolah yang bersangkutan akan dilakukan penundaan sementara sesuai dengan SKB 4 Menteri. “Kalau hasil swab siswa ada yang positif, maka kami akan berhentikan sementara tatap muka terbatas di satuan pendidikan tersebut. Sesuai dengan SKB 4 Menteri,” tegasnya.
Pengamat Pendidikan, Martadi mengatakan dengan adanya swab siswa merupakan langkah tepat bagi Pemkot Surabaya. Karena penyelenggaraan PTM tak lepas dari keselamatan para siswa dan guru. “Ya tentu ini kebijakan agar tidak menimbulkan klaster sekolah. Sehingga bisa dilakukan gerak cepat untuk melakukan evaluasi selama PTM ini berlangsung,” paparnya. (rmt/jay)
Baca Juga :  Kurir Sabu 2 Ons Ini Ternyata Diremot dari Lapas
SURABAYA – Pembelajaran tatap muka di Surabaya sudah dimulai sejak 6 September lalu. Selama hampir sebulan pelaksanaan PTM, Pemkot Surabaya terus memantau perkembangan dan mengevaluasi sekolah setiap harinya. Sebagai antisipasi terjadinya klaster sekolah, Pemkot Surabaya menggiatkan swab bagi para siswa.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, hingga saat ini sudah ada 5 ribu siswa dari jenjang SD- SMP yang mengikuti PTM dilakukan swab PCR. Sebelumnya, pelaksanaan swab terus dilakukan sejak beberapa hari belakangan dengan jumlah awal 2500 siswa. “Beberapa sekolah sudah di-swab, sudah ada 5 ribuan siswa dari sekitar 18 sekolah baik SD maupun SMP yang menggelar PTM,” katanya.
Ia mengaku target swab dilakukan secara bertahap dengan menyasar sekolah yang ada berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Dispendik) kota Surabaya. “Nanti bertahap, karena targetnya selesai swab Minggu ini, mungkin Senin depan selesai semua,” jelasnya.
Pelaksanaan swab tersebut dilakukan melalui puskesmas di masing-masing wilayah sekolah yang mengadakan PTM. Ia mengaku hingga saat ini hasil swab belum seluruhnya keluar yang saat ini dilakukan pengujian di Labkesda Surabaya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Muhammad Aris Hilmi mengatakan, saat ini jumlah SD yang menggelar PTM di Surabaya sebanyak 138 sekolah. Pihaknya terus melakukan evaluasi dari semua sekolah yang mengadakan PTM. “Sejauh ini asesmen yang dilakukan masih aman, tidak ditemukan kendala,” katanya.
Evaluasi meliputi penerapan prokes dan kondisi kesehatan siswa. Termasuk melakukan swab bagi siswa kelas 6 SD yang melakukan PTM. “Swabnya untuk PTM, tergantung dari Dinkes, entah itu sampling atau semuanya (siswa). Kami hanya menyampaikan data sekolah saja ke Dinkes,” jelasnya.
Terkait hasil swab, ia mengaku masih belum menerima hasil tersebut. Meski demikian, ia memastikan hasil tersebut aman sehingga sekolah bisa menggelar PTM. “Jadi sekolah-sekolah yang PTM saat ini kemungkinan terus bertambah. Makanya, kami lakukan evaluasi terus,” ujarnya.
Namun ketika dari hasil swab dinyatakan ada yang positif Covid-19 maka sekolah yang bersangkutan akan dilakukan penundaan sementara sesuai dengan SKB 4 Menteri. “Kalau hasil swab siswa ada yang positif, maka kami akan berhentikan sementara tatap muka terbatas di satuan pendidikan tersebut. Sesuai dengan SKB 4 Menteri,” tegasnya.
Pengamat Pendidikan, Martadi mengatakan dengan adanya swab siswa merupakan langkah tepat bagi Pemkot Surabaya. Karena penyelenggaraan PTM tak lepas dari keselamatan para siswa dan guru. “Ya tentu ini kebijakan agar tidak menimbulkan klaster sekolah. Sehingga bisa dilakukan gerak cepat untuk melakukan evaluasi selama PTM ini berlangsung,” paparnya. (rmt/jay)
Baca Juga :  BKKBN Beri Saran Pemkot Surabaya untuk Turunkan Prevalensi Stunting

Most Read

Berita Terbaru