SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim meninjau posko terpadu di Rest Area Kilometer 575-A Ngawi, Jumat (29/4). Kunjungan ini untuk memantau arus mudik Lebaran.
Posko itu dijaga 15 polisi, 6 anggota Kodim Ngawi, 6 petugas dinkes, 6 dishub, 6 satpol PP, dan relawan dari Senkom. Mereka bertugas memberikan layanan kepada masyarakat saat mudik maupun balik nanti.
“Kami ingin memastikan seluruh layanan ini bisa terlaksana dengan baik aman, sehat, lancar dan selamat,” ujar Khofifah.
Mantan menteri sosial ini menambahkan, posko ini juga menyediakan layanan vaksinasi mulai dari booster maupun vaksinasi dosis kedua. Ini menjadi bagian penting agar masyarakat pada saat mudik dalam keadaan sehat dan terlindungi.
“Karena yang kita kunjungi adalah orang-orang yang sudah sepuh. Maka, yang belum vaksin segera untuk vaksin,” katanya.
Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya mengatakan, arus kendaraan yang masuk tol dari Jawa Tengah ke Jawa Timur terpantau mengalami peningkatan. Senin (25/4) sebanyak 2.300 kendaraan yang melintas, kemudian Selasa (26/4) sebanyak 2.200 kendaraan dan Rabu (27/4) sebanyak 5.400 kendaraan.
“Terjadi peningkatan Selasa atau Rabu sekitar 140 persen. Kemudian Kamis (28/4) dari pukul 08.00 sampai dengan Jumat (29/4) pukul 08.00 adalah 15.900 atau peningkatan 189 persen,” jelasnya.
Sementara itu, BPBD Jatim mendirikan Pos Pantau Protokol Kesehatan (Prokes) pada jalur arus mudik dan arus balik Lebaran. Mulai dari Ngawi hingga Banyuwangi. Tujuannya untuk memantau dan menguatkan pelaksanaan prokes masyarakat yang melakukan mudik.
Sedikitnya tujuh titik Pos Pantau Prokes yang didirikan BPBD Jatim dengan menggunakan tenda oranye. Pos Pantau Prokes ini berlangsung selama 13 hari, mulai 26 April hingga 8 Mei. Sebanyak 370 personel dilibatkan, meliputi, 270 personel BPBD kabupaten dan 100 personel BPBD Jatim.
“Teman-teman BPBD kabupaten/kota yang kita libatkan adalah mereka yang berdekatan dengan lokasi pos pantau,” terang Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa.
Budi mengatakan, kebijakan pemerintah memberi libur cuti Lebaran bagi masyarakat harus disyukuri. Hal ini membuka kesempatan untuk mudik, bersilaturahmi dengan keluarga. Meski demikian, masyarakat juga tidak boleh lengah dengan protokol kesehatan. Ini karena Covid-19 belum hilang sepenuhnya dari negeri ini.
“Untuk mewujudkan mudik yang aman dan sehat, maka tetap pakai masker saat bersilaturahmi dengan saudara dan keluarga. Sering-sering cuci tangan atau pakai hand sanitizer. Juga hindari kerumunan yang berlebihan,” tuturnya. (mus/rek)