25 C
Surabaya
Monday, May 29, 2023

Gubernur Jatim Berharap Jepang Gandeng RSUD Kembangkan Teknologi Alkes

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap kerja sama intensif Pemerintah Jepang dengan RSUD Dr Soetomo Surabaya, terutama bidang teknologi alat kesehatan.

“Secara khusus saya minta kerja sama lebih intensif dengan RSUD Dr Soetomo,” ujarnya usai bertemu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, yang berkunjung ke Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (25/10) malam.

Menurut Khofifah, selama ini Jepang telah bekerja sama dengan ITS Surabaya maupun Universitas Airlangga. “Tapi, tetap saya inginkan dengan RSUD Dr Soetomo karena teknologi kedokteran Jepang sangat maju di bidang tertentu, terutama saraf,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Alasan lainnya, kata dia, yaitu RSUD Dr Soetomo merupakan rujukan dan referensi bagi rumah sakit maupun masyarakat di Indonesia bagian timur sehingga harus disiapkan tenaga-tenaga lebih banyak serta ahli.

Baca Juga :  Bawa Kabur HP Sewaan, Warga Bulaksari Divonis 5 Bulan

Selain di bidang kesehatan, pada pertemuan tersebut Gubernur Khofifah juga menginginkan pertukaran pelajar yang sempat terjalin dan terhenti akibat COVID-19 kembali dihidupkan. “Terakhir 2019 ada program itu. Lalu, 2020 dan 2021 pandemi, dan semoga 2022 kembali dijalankan. Kerja sama di bidang pendidikan ini juga sangat penting,” katanya.

Sedangkan, yang utama adalah kerja sama di bidang ekonomi. Khofifah menjelaskan bahwa ada dua perusahaan di Jatim yang 100 persen investornya dari Jepang, yaitu SAI dan JAI.

Kepada dua perusahaan tersebut, lanjut dia, seluruh karyawannya telah divaksin dan mendapat dukungan dari Pemprov Jatim agar roda perekonomiannya tak terhenti. “Saya pernah berkunjung ke dua perusahaan itu, dan menurut laporan dari Kemenperin, memang sangat disiplin dalam menginformasikan segala kondisi perusahaan, terutama saat COVID-19 ke Pemerintah Pusat,” tuturnya.

Baca Juga :  Wapres Ma'ruf Amin Puji Jatim Juara Umum Anugerah Adinata Syariah 2023
“Harapan kami, investasi Jepang di Jatim tetap terjaga dan terbangun komunikasi yang baik,” tambah Khofifah. Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengaku baru pertama kali melakukan kunjungan resmi ke Provinsi Jatim.

Pada kesempatan tersebut, ia meminta kepada Pemprov Jatim untuk selalu memperkuat hubungan di berbagai bidang, terutama di perekonomian. “Ada ratusan perusahaan dan warga Jepang di Indonesia. Segala aktivitas ekonomi dilakukan juga untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara. Saya dengan Gubernur Khofifah bertukar pendapat tentang bagaimana memperkuat kerja sama dengan Jatim,” katanya. (antara/jay)

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap kerja sama intensif Pemerintah Jepang dengan RSUD Dr Soetomo Surabaya, terutama bidang teknologi alat kesehatan.

“Secara khusus saya minta kerja sama lebih intensif dengan RSUD Dr Soetomo,” ujarnya usai bertemu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, yang berkunjung ke Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (25/10) malam.

Menurut Khofifah, selama ini Jepang telah bekerja sama dengan ITS Surabaya maupun Universitas Airlangga. “Tapi, tetap saya inginkan dengan RSUD Dr Soetomo karena teknologi kedokteran Jepang sangat maju di bidang tertentu, terutama saraf,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Alasan lainnya, kata dia, yaitu RSUD Dr Soetomo merupakan rujukan dan referensi bagi rumah sakit maupun masyarakat di Indonesia bagian timur sehingga harus disiapkan tenaga-tenaga lebih banyak serta ahli.

Baca Juga :  Jalan Sepi, Honda Beat Ngebut Lawan Arus Dihantam Mobil Hingga Tewas

Selain di bidang kesehatan, pada pertemuan tersebut Gubernur Khofifah juga menginginkan pertukaran pelajar yang sempat terjalin dan terhenti akibat COVID-19 kembali dihidupkan. “Terakhir 2019 ada program itu. Lalu, 2020 dan 2021 pandemi, dan semoga 2022 kembali dijalankan. Kerja sama di bidang pendidikan ini juga sangat penting,” katanya.

Sedangkan, yang utama adalah kerja sama di bidang ekonomi. Khofifah menjelaskan bahwa ada dua perusahaan di Jatim yang 100 persen investornya dari Jepang, yaitu SAI dan JAI.

Kepada dua perusahaan tersebut, lanjut dia, seluruh karyawannya telah divaksin dan mendapat dukungan dari Pemprov Jatim agar roda perekonomiannya tak terhenti. “Saya pernah berkunjung ke dua perusahaan itu, dan menurut laporan dari Kemenperin, memang sangat disiplin dalam menginformasikan segala kondisi perusahaan, terutama saat COVID-19 ke Pemerintah Pusat,” tuturnya.

Baca Juga :  Satu Lagi Mucikari Artis Ditangkap di Jakarta
“Harapan kami, investasi Jepang di Jatim tetap terjaga dan terbangun komunikasi yang baik,” tambah Khofifah. Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengaku baru pertama kali melakukan kunjungan resmi ke Provinsi Jatim.

Pada kesempatan tersebut, ia meminta kepada Pemprov Jatim untuk selalu memperkuat hubungan di berbagai bidang, terutama di perekonomian. “Ada ratusan perusahaan dan warga Jepang di Indonesia. Segala aktivitas ekonomi dilakukan juga untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara. Saya dengan Gubernur Khofifah bertukar pendapat tentang bagaimana memperkuat kerja sama dengan Jatim,” katanya. (antara/jay)

Most Read

Berita Terbaru