25 C
Surabaya
Monday, May 29, 2023

Pasien Gangguan Ginjal Akut di RSUD Dr Soetomo Mayoritas dari Luar Surabaya

SURABAYA – Ketua Divisi Neurologi Anak RSUD dr Soetomo, dr Risky Vitria Prasetyo mengatakan, usia pasien Gangguan Ginjal Akut Misterius atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang dirawat di RSUD dr Soetomo rata-rata 1-5 tahun. Pasien yang terdeteksi saat ini mayoritas berasal dari luar Kota Surabaya, yakni Pasuruan, Balikpapan, Manado, hingga Labuan Bajo, NTT.

“Umumnya pasien didahului gejala lain seperti demam, flu, hingga diare. Demam mereka bisa di atas 37 sampai 40 derajat celcius,” ujarnya, Minggu (23/10).

Dokter Kiky mengatakan gejala awal pasien anak yang diduga GgPAPA selain demam sebanyak 45 persen yaitu infeksi saluran cerna sebanyak 35 persen. Kemudian gejala awal yang belum teridentifikasi 20 persen, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) sebanyak 15 persen, dan lainnya sebanyak 10 persen.

Baca Juga :  ACT Tebarkan Kebahagiaan Iduladha bersama Penyintas Gempa di Lombok

“Yang kami temukan di Jatim variasi klinisnya luas. Ada yang tanpa gejala dan terlihat saat CT Scan ternyata ginjalnya bermasalah,” jelasnya.

Wanita yang juga Ketua Unit Neurologi IDAI Jatim ini menambahkan gangguan pada ginjal biasanya tergolong dari beberapa kategori, yaitu prerenal yang ditemukan ada gangguan suplai darah ke ginjal karena dehidrasi.

Kemudian renal gangguan di ginjal bisa infeksi, inflamasi atau auto imun dan paling banyak post renal biasanya ada sumbatan. “Kasus mulai Agustus ini yang agak aneh. Penyebabnya tak diketahui, progresif, dan fatal,” ungkapnya.

Untuk pasien GgGAPA dikatakannya ada beberapa kemiripan gejala yang dialami para pasien selain demam. Umumnya, intensitas buang air kecil sangat rendah. “Selama perawatan, pasien bisa tidak buang air kecil dalam empat hingga lima hari. Bahkan gejala yang dialami sebelum masuk rumah sakit, biasanya mereka tidak ada hasrat kencing dalam 4 hingga 6 jam,” pungkasnya. (mus/jay)

Baca Juga :  Unair Serahkan Benih Vaksin Merah Putih, RSUD Cari Relawan untuk Uji Klinis

SURABAYA – Ketua Divisi Neurologi Anak RSUD dr Soetomo, dr Risky Vitria Prasetyo mengatakan, usia pasien Gangguan Ginjal Akut Misterius atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang dirawat di RSUD dr Soetomo rata-rata 1-5 tahun. Pasien yang terdeteksi saat ini mayoritas berasal dari luar Kota Surabaya, yakni Pasuruan, Balikpapan, Manado, hingga Labuan Bajo, NTT.

“Umumnya pasien didahului gejala lain seperti demam, flu, hingga diare. Demam mereka bisa di atas 37 sampai 40 derajat celcius,” ujarnya, Minggu (23/10).

Dokter Kiky mengatakan gejala awal pasien anak yang diduga GgPAPA selain demam sebanyak 45 persen yaitu infeksi saluran cerna sebanyak 35 persen. Kemudian gejala awal yang belum teridentifikasi 20 persen, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) sebanyak 15 persen, dan lainnya sebanyak 10 persen.

Baca Juga :  Bersolek dengan Mural Prokes di Jalan Tunjungan

“Yang kami temukan di Jatim variasi klinisnya luas. Ada yang tanpa gejala dan terlihat saat CT Scan ternyata ginjalnya bermasalah,” jelasnya.

Wanita yang juga Ketua Unit Neurologi IDAI Jatim ini menambahkan gangguan pada ginjal biasanya tergolong dari beberapa kategori, yaitu prerenal yang ditemukan ada gangguan suplai darah ke ginjal karena dehidrasi.

Kemudian renal gangguan di ginjal bisa infeksi, inflamasi atau auto imun dan paling banyak post renal biasanya ada sumbatan. “Kasus mulai Agustus ini yang agak aneh. Penyebabnya tak diketahui, progresif, dan fatal,” ungkapnya.

Untuk pasien GgGAPA dikatakannya ada beberapa kemiripan gejala yang dialami para pasien selain demam. Umumnya, intensitas buang air kecil sangat rendah. “Selama perawatan, pasien bisa tidak buang air kecil dalam empat hingga lima hari. Bahkan gejala yang dialami sebelum masuk rumah sakit, biasanya mereka tidak ada hasrat kencing dalam 4 hingga 6 jam,” pungkasnya. (mus/jay)

Baca Juga :  Digeledah Polisi Gemetaran, Ternyata Genggam Sabu

Most Read

Berita Terbaru