SURABAYA – Sebanyak 1.335 calon jemaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 1, 2, dan 3 dari Bangkalan, Madiun, Surabaya, dan Sampang tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (23/5). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menyiapkan tempat dan layanan khusus untuk lansia.
Sejumlah CJH lansia dipandu masuk ke Gedung Muzdalifah dan Mina dengan menggunakan kursi roda. Beberapa lansia risiko tinggi (risti) langsung diperiksa di klinik. Salah seorang CJH bahkan harus menggunakan alat bantu pernapasan.
Ketua PPIH Embarkasi Husnul Maram mengatakan, CJH lansia tahun ini naik sebesar 11.200 orang dari 35.152 jemaah. Pihaknya memastikan kesehatan jemaah sejak di asrama haji sampai ke tanah suci dalam kondisi sehat. “Di kloter 1, 2, dan 3 ada ratusan lansia. Yang risti juga banyak,” kata Maram.

Ia menyebut ada 625 orang yang menggunakan kursi roda. Para lansia dan sakit ditempatkan di lantai dasar untuk mempermudah layanan kesehatan. “Semoga semua bisa berangkat,” tutur Maram.
Sementara itu, satu orang CJH asal Surabaya meninggal dunia sebelum berangkat ke asrama haji. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya Pardi mengatakan, CJH itu meninggal dunia karena sakit. “Saat diantarkan dari rumah menuju KBIH di Islamic Center atau sebelum berangkat ke asrama haji sudah meninggal,” kata Pardi.
CJH asal Surabaya yang berangkat di awal kloter ada 441 orang. Kemudian ditambah dua orang karena ada CJH dari Bangkalan yang tidak bisa berangkat. Di kloter awal, CJH asal Surabaya yang berusia di atas 65 tahun ada tiga orang. “Tentu kami beri perhatian khusus,” ujarnya.

Kabag TU Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya Hari Susanto mengatakan, seluruh CJH sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di kabupaten/kota masing-masing. CJH yang punya riwayat sakit terus dilakukan pendampingan. “Semua yang sakit dan lansia kami dampingi sesuai ketentuan,” ujarnya.
Suasana di depan Asrama Haji Sukolilo sejak pagi hingga malam dipenuhi ribuan orang pengantar. Salah satu pengantar dari Bangkalan, Sukri, mengaku senang bisa mengantarkan saudaranya sampai ke asrama haji. Maklum, tahun lalu tidak semua CJH bisa berangkat karena pembatasan dari Arab Saudi. “Alhamdulilah, senang bisa melihat langsung paman saya berangkat haji,” kata Sukri.
Menurut Sukri, tradisi mengantarkan orang yang berangkat berhaji sebagai bentuk kepedulian dan mencari berkah. “Supaya berkah nantinya kita bisa ikutan berhaji,” ujarnya.
CJH Kloter 1 dijadwalkan terbang ke Madinah pada Rabu (24/5) melalui Bandara Internasional Juanda pukul 09.15, kemudian disusul Kloter 2 pukul 11.15, dan Kloter 3 pukul 13.15. (rmt/rek)