25 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Densus 88 Gerebek Rumah Terduga Teroris di Sidorukun, Tetangga Sudah Lama Curiga

SURABAYA – Sebuah rumah di Jalan Sidorukun VI, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan Surabaya digeledah Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, Rabu (24/5) siang. Pasukan antiteror itu menggeledah rumah terduga teroris berinisial YR, 48. Anggota Densus 88 dibantu Polres Pelabuhan Tanjung Perak membawa beberapa barang dari dalam rumah terduga teroris.

Wakil Ketua RW I, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Gandhi Setyo Purnomo menjelaskan, tim densus melakukan penggeledahan rumah YR pada pukul 09.00. Mereka menggeledah rumah terduga teroris tersebut selama 2,5 jam.

Ada empat mobil warna  hitam milik pasukan densus antiteror yang disiagakan di lokasi. Sedangkan pengamanan dilakukan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak. “Polisi kemudian keluar membawa kardus. Isinya cuma buku-buku. Tidak ada senjata tajam (sajam) atau senjata api,” jelasnya.

Baca Juga :  16 Warga Binaan Lapas Jatim Dapat Remisi Khusus Hari Nyepi

Gandhi mengatakan ada dua orang selain dirinya dari pihak warga yang dilibatkan sebagai saksi dalam penyitaan tersebut. Menurut dia, polisi yang datang hanya melakukan penggeledahan.

Sementara YR selama ini tidak diketahui keberadaannya. Ia mengaku sudah sekitar enam tahun tidak bertemu. Ia hanya tahu YR berada di Solo dan punya usaha toko plastik. Ia tidak tahu sama sekali keberadaan YR terakhir. “Kalau ketemu saya, ya hanya menyapa. Orangnya selama ini tertutup,” ungkapnya.

Gandhi mengungkapkan, di dalam rumah tersebut ada istri dan dua anak YR, kemudian bapak serta ibunya. Sementara ibunya saat ditanya keberadaan YR juga tidak mau banyak bercerita. “Saya sempat tanya, namun disuruh tanya sendiri ke YR,” jelasnya.

Baca Juga :  Pencuri Masih di Bawah Umur, Selesaikan Cara Kekeluargaan

Saat YR berada di rumahnya, ia beberapa kali bertemu dan sempat berdiskusi. Namun, Gandhi mengaku tidak cocok setiap kali berdiskusi dengan YR. Sebab setiap berdiskusi tentang agama selalu mengajak untuk berjihad.

“Ujung-ujungnya mengajak jihad. Saya tidak merespons karena merasa tidak cocok. Dia pernah ceramah di masjid dekat sini, tapi saya tidak mau ke sana karena ceramahnya provokatif,” ungkapnya.

Gandhi menyebut perubahan pandangan YR terhadap agama sudah lama. Karena YR agak tertutup dengan tetangga. Bahkan, tidak pernah ikut saat diundang kegiatan keagamaan di kampung seperti pembacaan Yasin dan Tahlil. “Selama ini tidak ada perkumpulan di rumahnya. Tapi, saya sudah curiga karena pemahamannya tentang agama tidak sesuai dengan warga sini yang mayoritas NU,” tuturnya. (gun/rek)

SURABAYA – Sebuah rumah di Jalan Sidorukun VI, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan Surabaya digeledah Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, Rabu (24/5) siang. Pasukan antiteror itu menggeledah rumah terduga teroris berinisial YR, 48. Anggota Densus 88 dibantu Polres Pelabuhan Tanjung Perak membawa beberapa barang dari dalam rumah terduga teroris.

Wakil Ketua RW I, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Gandhi Setyo Purnomo menjelaskan, tim densus melakukan penggeledahan rumah YR pada pukul 09.00. Mereka menggeledah rumah terduga teroris tersebut selama 2,5 jam.

Ada empat mobil warna  hitam milik pasukan densus antiteror yang disiagakan di lokasi. Sedangkan pengamanan dilakukan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak. “Polisi kemudian keluar membawa kardus. Isinya cuma buku-buku. Tidak ada senjata tajam (sajam) atau senjata api,” jelasnya.

Baca Juga :  Usai Nyabu, Pekerja Warung Sate Ditangkap

Gandhi mengatakan ada dua orang selain dirinya dari pihak warga yang dilibatkan sebagai saksi dalam penyitaan tersebut. Menurut dia, polisi yang datang hanya melakukan penggeledahan.

Sementara YR selama ini tidak diketahui keberadaannya. Ia mengaku sudah sekitar enam tahun tidak bertemu. Ia hanya tahu YR berada di Solo dan punya usaha toko plastik. Ia tidak tahu sama sekali keberadaan YR terakhir. “Kalau ketemu saya, ya hanya menyapa. Orangnya selama ini tertutup,” ungkapnya.

Gandhi mengungkapkan, di dalam rumah tersebut ada istri dan dua anak YR, kemudian bapak serta ibunya. Sementara ibunya saat ditanya keberadaan YR juga tidak mau banyak bercerita. “Saya sempat tanya, namun disuruh tanya sendiri ke YR,” jelasnya.

Baca Juga :  Mabes Polri Agendakan Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Besok

Saat YR berada di rumahnya, ia beberapa kali bertemu dan sempat berdiskusi. Namun, Gandhi mengaku tidak cocok setiap kali berdiskusi dengan YR. Sebab setiap berdiskusi tentang agama selalu mengajak untuk berjihad.

“Ujung-ujungnya mengajak jihad. Saya tidak merespons karena merasa tidak cocok. Dia pernah ceramah di masjid dekat sini, tapi saya tidak mau ke sana karena ceramahnya provokatif,” ungkapnya.

Gandhi menyebut perubahan pandangan YR terhadap agama sudah lama. Karena YR agak tertutup dengan tetangga. Bahkan, tidak pernah ikut saat diundang kegiatan keagamaan di kampung seperti pembacaan Yasin dan Tahlil. “Selama ini tidak ada perkumpulan di rumahnya. Tapi, saya sudah curiga karena pemahamannya tentang agama tidak sesuai dengan warga sini yang mayoritas NU,” tuturnya. (gun/rek)

Most Read

Berita Terbaru