28 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Alat Bantu Ini Permudah Penyandang Tuna Netra Mengetahui Waktu

SURABAYA – Tiga orang mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya membuat alat bantu dengar bagi penyandang tuna netra. Alat tersebut berguna untuk mendeteksi jam, tanggal, dan hari. Berawal dari keresahannya di lingkungan masyarakat, Hernad Daraeney bersama dua orang temannya membuat alat tersebut.

“Awal adanya ide ini karena berdasarkan pengalaman saya, karena sering kali ada orang penyandang tuna netra yang sering tanya jam, dan tanggal gitu. Akhirnya muncul ide ini,” ujar Hernad, Selasa (22/5).

Harianto selaku dosen pembimbing mengungkapkan, para mahasiswanya diajak untuk membuat tugas semesteran dan membuat karya teknologi elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti halnya alat bantu dengan tersebut, “Jadi ini saya suruh buat aplikasi yang di butuhkan masyarakat. Sifatnya ini adalah proyek berkelanjutan agar teknologi ini dapat berkembang dan bermanfaat bagi yang membutuhkan,” terang Harianto.

Baca Juga :  Dosen UK Petra Dapat Pendanaan Program Insentif IKU dari Kemendikbudristek

Alat bantu dengar tersebut masih dalam tahap pengembangan, dan masih belum sempurna seratus persen. Untuk rencana kedepannya, Hernad akan menambahkan huruf braile pada tombol-tombol di alat tersebut.

“Kami nanti akan meredesain ulang agar bentuknya lebih kecil lagi biar mudah masuk kantong. Dan nanti akan saya tambah huruf braile untuk mempermudah penyandang tuna netra mengenai fitur alat bantu dengar ini,” tutur Hernad. (gin/nur)

SURABAYA – Tiga orang mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya membuat alat bantu dengar bagi penyandang tuna netra. Alat tersebut berguna untuk mendeteksi jam, tanggal, dan hari. Berawal dari keresahannya di lingkungan masyarakat, Hernad Daraeney bersama dua orang temannya membuat alat tersebut.

“Awal adanya ide ini karena berdasarkan pengalaman saya, karena sering kali ada orang penyandang tuna netra yang sering tanya jam, dan tanggal gitu. Akhirnya muncul ide ini,” ujar Hernad, Selasa (22/5).

Harianto selaku dosen pembimbing mengungkapkan, para mahasiswanya diajak untuk membuat tugas semesteran dan membuat karya teknologi elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti halnya alat bantu dengan tersebut, “Jadi ini saya suruh buat aplikasi yang di butuhkan masyarakat. Sifatnya ini adalah proyek berkelanjutan agar teknologi ini dapat berkembang dan bermanfaat bagi yang membutuhkan,” terang Harianto.

Baca Juga :  Larangan Penggunaan Kantong Plastik Masih Jadi "Macan Kertas"

Alat bantu dengar tersebut masih dalam tahap pengembangan, dan masih belum sempurna seratus persen. Untuk rencana kedepannya, Hernad akan menambahkan huruf braile pada tombol-tombol di alat tersebut.

“Kami nanti akan meredesain ulang agar bentuknya lebih kecil lagi biar mudah masuk kantong. Dan nanti akan saya tambah huruf braile untuk mempermudah penyandang tuna netra mengenai fitur alat bantu dengar ini,” tutur Hernad. (gin/nur)

Most Read

Berita Terbaru