28 C
Surabaya
Friday, June 9, 2023

Dikira Pekerja Keras, Ternyata Melempem dan Pengharap Warisan

Tak pernah mendapat nafkah lahir dan batin, Karin pilih menggugat cerai suaminya, Donwori, di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya. Wanita 30 tahun itu selama ini hanya ditelantarkan oleh pria tersebut. 

Ginanjar Elyas Saputra-Wartawan Radar Surabaya 

Donwori selama ini kerjaannya hanya bersantai-santai dan menyibukkan diri nyeruput kopi di warung. Sebenarnya minum kopi dan nongkrong merupakan hal lumrah. Namun, bila sudah melupakan kewajiban apa jadinya. 

Hidup serba ada dan mewah membuat Donwori jadi pria pemalas. Ia mengandalkan harta warisan orang tuanya untuk bertahan hidup. Sedikit ada rasa sesal di benak Karin karena salah pilih suami. “Lah saya kira dulu dia pekerja keras dan mampu bertanggung jawab. Lah kok melempem, saya dan anak saya ditelantarkan,” kata Karin. 

Baca Juga :  Sopir Taksi Online Dibunuh, Leher Digorok Handphone dan Mobil Raib

Ia menyesal melihat Donwori dari segi harta. Di samping itu, Karin merasa Donwori tidak ada  tanggung jawab membantu pekerjaan rumah tangga. Bila Karin repot mengurus anak, Donwori malah tidak membantu pekerjaan lainnya. 

“Donwori itu dulu janjinya bakal bahagiakan saya, tapi kok malah jadi hidup sengsara gini. Ya udah saya minta cerai saja,” imbuhnya. 

Akhirnya, Karin menceraikan Donwori di PA Klas IA Surabaya setelah mendapat persetujuan kedua orang tuanya. Kini Ia memilih sebagai seorang single parent, merawat anaknya di rumah kedua orang tuanya. “Lebih baik saya sendiri, saya kerja bahagiakan keluarga dan anak-anak saya,” pungkas Karin. (*/opi)

Tak pernah mendapat nafkah lahir dan batin, Karin pilih menggugat cerai suaminya, Donwori, di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya. Wanita 30 tahun itu selama ini hanya ditelantarkan oleh pria tersebut. 

Ginanjar Elyas Saputra-Wartawan Radar Surabaya 

Donwori selama ini kerjaannya hanya bersantai-santai dan menyibukkan diri nyeruput kopi di warung. Sebenarnya minum kopi dan nongkrong merupakan hal lumrah. Namun, bila sudah melupakan kewajiban apa jadinya. 

Hidup serba ada dan mewah membuat Donwori jadi pria pemalas. Ia mengandalkan harta warisan orang tuanya untuk bertahan hidup. Sedikit ada rasa sesal di benak Karin karena salah pilih suami. “Lah saya kira dulu dia pekerja keras dan mampu bertanggung jawab. Lah kok melempem, saya dan anak saya ditelantarkan,” kata Karin. 

Baca Juga :  Dijatah 10 Juta Perbulan, Masih Embat Uang Susu Anak Demi Hello Kitty

Ia menyesal melihat Donwori dari segi harta. Di samping itu, Karin merasa Donwori tidak ada  tanggung jawab membantu pekerjaan rumah tangga. Bila Karin repot mengurus anak, Donwori malah tidak membantu pekerjaan lainnya. 

“Donwori itu dulu janjinya bakal bahagiakan saya, tapi kok malah jadi hidup sengsara gini. Ya udah saya minta cerai saja,” imbuhnya. 

Akhirnya, Karin menceraikan Donwori di PA Klas IA Surabaya setelah mendapat persetujuan kedua orang tuanya. Kini Ia memilih sebagai seorang single parent, merawat anaknya di rumah kedua orang tuanya. “Lebih baik saya sendiri, saya kerja bahagiakan keluarga dan anak-anak saya,” pungkas Karin. (*/opi)

Most Read

Berita Terbaru