SURABAYA – Selain gemerlap kehidupan modern dan bangunan pencakar langit modern, yang tak bisa lepas dari Surabaya adalah industri fashion. Hal ini dapat dilihat dari gaya berbusana masyarakat yang cukup dinamis dan fashion menjadi salah satu gaya hidup yang popular di Kota Pahlawan.
Terlihat dari banyaknya perancang busana, aksesoris, sepatu, tas, seniman batik, fashion consultant, brand-brand fashion lokal dan internasional yang membuka gerai di kota ini, hingga banyaknya sekolah desain fashion. Fashion menjadi potensi tersendiri di kota ini.
Fashion di Surabaya sudah tumbuh sejak tahun 1980-an. Pertumbuhan fashion tersebut tak jauh berbeda dengan ibu Kota Jakarta. Di mana banyak generasi muda yang saat itu yang menuntut ilmu fashion seperti ke Australia dan Eropa seperti London.
Senior Fashion Designer Embran Nawawi mengatakan, sejalan dengan hal tersebut, banyak generasi muda fashion yang juga memenangkan lomba desain. Beberapa di antaranya perancang busana baik di level nasional hingga internasional.
“Tetapi memang di akhir tahun 1990-an fashion di Surabaya sempat stagnan dengan selera fashion yang cukup monoton. Jadi secara kriteria fashion, hanya dikuasai oleh bridal dan evening gown saja,” ujar Embran.
Kondisi tersebut bukan tanpa sebab. Embran mengatakan, kala itu ajang tampil bergaya hanya di acara pernikahan saja. Sehingga tampilan busana terlihat serupa dan monoton. Namun pada tahu 2000-an, banyak tumbuh sekolah fashion di Surabaya.
Pertumbuhan itu ditandai dengan adanya kelas kursus hingga tingkat universitas. Hal tersebut membuat banyak pelaku fashion melakukan berbagai research tren fashion untuk koleksinya. Namun banyak pula yang juga mengacu pada tren fashion di luar negeri.
“Jadi banyak yang mengacu pada Milan, Paris, New York, London, dan Tokyo. Dan hal ini mulai mempengaruhi selera fashion Surabaya. Para awak media juga semarak memberitakan info fashion terkini,” imbuhnya.
Di samping itu, gelombak K-Pop juga memberi pengaruh besar terhadap selera fashion genersi muda Surabaya. Kondisi itu turut bersanding dengan hadirnya brand fashion kelas menengah atas di mal-mal Surabaya. Uniknya hal tersebut bahkan menjadi semakin lengkap saat ini.
“Statement para fashion designer di Kota Surabaya menjadi lengkap dengan tumbuhnya ajang fashion seperti Surabaya Fashion Parade, Fashion Tandance, Surabaya Fashion Week, hingga exhibition dan bazar fashion tahunan,” bebernya.
Saat ini, sekolah fashion sudah menjadi standar para desainer untuk menggali ilmu fashion. Secara pertumbuhan penduduk dan selera fashion, Surabaya sangat berpotensi untuk menjadi kota fashion di Jawa Timur. Sebab selain kota kedua terbesar di Indonesia, juga merupakan kota urban dari sisi timur Indonesia.
“Secara sosiologi sama seperti New York dan Tokyo yang menjadi panutan fashion karena masyarakat urbanya yang besar,” jelasnya. (far/nur)