25 C
Surabaya
Monday, May 29, 2023

Sukses Terapkan Pemerintahan Digital, Pemkot Surabaya Raih Award Men-PANRB

SURABAYA – Layanan publik berbasis elektronik terus dikembangkan di Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut digitalisasi di segala lini, selain mempercepat pelayanan publik, juga membuat semuanya menjadi transparan, akuntabel, dan mengurangi potensi korupsi.

Pemkot Surabaya akhirnya menerima penghargaan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di ajang Digital Government Award di Jakarta, Senin (20/3). Penghargaan itu diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, diraihnya penghargaan ini karena Pemkot Surabaya dinilai menjadi yang terbaik dalam kategori penerapan layanan SPBE. Juga sukses menerapkan pemerintahan digital secara terintegrasi dan lebih maju.

Baca Juga :  Tunggak Bayar Sewa sejak 2019, Pemkot Ancam Kosongkan Stan Eks Hi-Tech Mall

Cak Eri menjelaskan, saat ini ekspektasi masyarakat terhadap kecepatan dan kualitas pelayanan publik semakin tinggi. Bahkan, pelayanan publik kerap dibandingkan dengan pelayanan di sektor swasta seperti perbankan yang cepat dan efektif. Maka, instansi pemerintahan tidak boleh lagi berada di zona nyaman.

“Kuncinya hanya satu, yaitu digitalisasi. Dengan digitalisasi, layanan semakin cepat, semakin presisi karena jalurnya jelas. Tak ada lagi orang ketemu orang, tidak ada diskriminasi orang tertentu didahulukan dibanding yang lain, karena semua serba digital. Itu sudah kita masifkan di Surabaya, di segala lini layanan,” terangnya.

Ia mencontohkan, integrasi pelayanan publik bisa dilakukan antara Pemkot Surabaya, Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Agama untuk berbagai dokumen kependudukan. Demikian pula dengan integrasi pelayanan dengan Kementerian Agama untuk penanganan stunting, dari data calon pengantin yang terintegrasi dengan puskesmas.

Baca Juga :  Semarakkan Bulan Suci, Pemkot Hiasi Jalan Protokol dengan Ornamen Ramadan

“Sehingga, begitu calon pengantin bersiap, dicek mulai dari soal kesehatannya, apakah ada risiko kekurangan energi kronis atau kekurangan gizi. Kita bisa diantisipasi agar kelak anaknya tidak berpotensi stunting. Ini bukti bahwa integrasi pelayanan bisa menjawab berbagai persoalan,” paparnya.

Di lingkungan Pemkot Surabaya, Cak Eri sebelumnya birokrat yang dikenal dengan inovasi digitalnya. Cak Eri menjadi salah satu penggagas sistem pengadaan berbasis elektronik (e-procurement) dan penganggaran berbasis elektronik (e-budgeting) yang kemudian banyak direplikasi berbagai pemerintah daerah di Indonesia. (rmt/rek)

SURABAYA – Layanan publik berbasis elektronik terus dikembangkan di Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut digitalisasi di segala lini, selain mempercepat pelayanan publik, juga membuat semuanya menjadi transparan, akuntabel, dan mengurangi potensi korupsi.

Pemkot Surabaya akhirnya menerima penghargaan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di ajang Digital Government Award di Jakarta, Senin (20/3). Penghargaan itu diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, diraihnya penghargaan ini karena Pemkot Surabaya dinilai menjadi yang terbaik dalam kategori penerapan layanan SPBE. Juga sukses menerapkan pemerintahan digital secara terintegrasi dan lebih maju.

Baca Juga :  Pemkot Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Idul Adha

Cak Eri menjelaskan, saat ini ekspektasi masyarakat terhadap kecepatan dan kualitas pelayanan publik semakin tinggi. Bahkan, pelayanan publik kerap dibandingkan dengan pelayanan di sektor swasta seperti perbankan yang cepat dan efektif. Maka, instansi pemerintahan tidak boleh lagi berada di zona nyaman.

“Kuncinya hanya satu, yaitu digitalisasi. Dengan digitalisasi, layanan semakin cepat, semakin presisi karena jalurnya jelas. Tak ada lagi orang ketemu orang, tidak ada diskriminasi orang tertentu didahulukan dibanding yang lain, karena semua serba digital. Itu sudah kita masifkan di Surabaya, di segala lini layanan,” terangnya.

Ia mencontohkan, integrasi pelayanan publik bisa dilakukan antara Pemkot Surabaya, Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Agama untuk berbagai dokumen kependudukan. Demikian pula dengan integrasi pelayanan dengan Kementerian Agama untuk penanganan stunting, dari data calon pengantin yang terintegrasi dengan puskesmas.

Baca Juga :  Ibu Kandung Lempar Bayi Hidup ke Sungai di Jemur Ngawinan

“Sehingga, begitu calon pengantin bersiap, dicek mulai dari soal kesehatannya, apakah ada risiko kekurangan energi kronis atau kekurangan gizi. Kita bisa diantisipasi agar kelak anaknya tidak berpotensi stunting. Ini bukti bahwa integrasi pelayanan bisa menjawab berbagai persoalan,” paparnya.

Di lingkungan Pemkot Surabaya, Cak Eri sebelumnya birokrat yang dikenal dengan inovasi digitalnya. Cak Eri menjadi salah satu penggagas sistem pengadaan berbasis elektronik (e-procurement) dan penganggaran berbasis elektronik (e-budgeting) yang kemudian banyak direplikasi berbagai pemerintah daerah di Indonesia. (rmt/rek)

Most Read

Berita Terbaru