Sajad, 53, warga Desa Wangi, Kecamatan Jatirogo, Tuban, ditemukan meninggal dunioa di salah satu tempat kos Dusun Dungus, Desa Sukodono, Kecamatan Sukodono. Pria yang bekerja tukang batu ini menghembuskan napas terakhirnya saat mengunjungi istri sirinya.
Diketahui, korban meninggal Kamis (15/3) pukul 13.30 namun baru dilaporkan ke polisi sekitar pukul 18.30. Diduga, korban meninggal karena sudah menderita sakit sebelumnya.
Kapolsek Sukodono AKP Heriyanto mengatakan kejadian tersebut bermula ketika korban mengunjungi istri sirinya yang kos di Dusun Dungus RT 15 RW 4, Desa Sukodono sekitar pukul 09.00. Saat korban datang, ia mengaku sakit di badannya, seperti pegal-pegal. Ia pun meminta istri sirinya untuk membelikan obat yang dimintanya.
“Korban meminta dibelikan obat flu,” kata AKP Heriyanto.
Setelah membelikan obat, sekitar pukul 11.00 korban meminumnya dan tertidur. Sekitar pukul 13.30, istri siri korban mencoba membangunkan. Namun ternyata korban sudah tidak bergerak. Ia langsung memeriksa dengan sebisanya dan mengetahui korban meninggal dunia saat itu.
“Namun, saat itu tidak langsung dilaporkan. Ia ketakutan, dan baru sekitar pukul 18.30 ia melaporkan ke perangkat RT setempat, kemudian menghubungi Polsek Sukodono,” jelasnya.
Dugaan sementara, korban meninggal dunia karena serangan jantung. Ini dikarenakan saat dilakukan visum di RSUD Sidoarjo, dokter tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. (gun/jee)
Meninggal saat Datangi Istri Siri

Sajad, 53, warga Desa Wangi, Kecamatan Jatirogo, Tuban, ditemukan meninggal dunioa di salah satu tempat kos Dusun Dungus, Desa Sukodono, Kecamatan Sukodono. Pria yang bekerja tukang batu ini menghembuskan napas terakhirnya saat mengunjungi istri sirinya.
Diketahui, korban meninggal Kamis (15/3) pukul 13.30 namun baru dilaporkan ke polisi sekitar pukul 18.30. Diduga, korban meninggal karena sudah menderita sakit sebelumnya.
Kapolsek Sukodono AKP Heriyanto mengatakan kejadian tersebut bermula ketika korban mengunjungi istri sirinya yang kos di Dusun Dungus RT 15 RW 4, Desa Sukodono sekitar pukul 09.00. Saat korban datang, ia mengaku sakit di badannya, seperti pegal-pegal. Ia pun meminta istri sirinya untuk membelikan obat yang dimintanya.
“Korban meminta dibelikan obat flu,” kata AKP Heriyanto.
Setelah membelikan obat, sekitar pukul 11.00 korban meminumnya dan tertidur. Sekitar pukul 13.30, istri siri korban mencoba membangunkan. Namun ternyata korban sudah tidak bergerak. Ia langsung memeriksa dengan sebisanya dan mengetahui korban meninggal dunia saat itu.
“Namun, saat itu tidak langsung dilaporkan. Ia ketakutan, dan baru sekitar pukul 18.30 ia melaporkan ke perangkat RT setempat, kemudian menghubungi Polsek Sukodono,” jelasnya.
Dugaan sementara, korban meninggal dunia karena serangan jantung. Ini dikarenakan saat dilakukan visum di RSUD Sidoarjo, dokter tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. (gun/jee)