SURABAYA – Kawasan Gemblongan tidak hanya dikenal sebagai lokasi jual karpet, akan tetapi juga dikenal sebagai tempat reparasi tas dan koper. Salah satunya adalah tempat reparasi milik Mujarwati yang terletak di Jalan Gemblongan IV.
Wanita berusia 58 tahun ini menjalankan usahanya di bidang reparasi tas dan koper bersama suami, Amin (52). Mujarwati mengaku mulai membuka usahanya sekitar tahun 2005.
“Awalnya saya kerja di toko yang jualan tas dan koper. Karena toko tersebut bangkrut, akhirnya saya pindah kerja ke reparasi tas dan koper di ujung Jalan Gemblongan,” ujarnya kepada Radar Surabaya.
Mujarwati mengatakan, sebelum di lokasi yang ditempatinya saat ini, dirinya menyewa tempat di kawasan Genteng Kali. “Ketika saya pamit keluar kerja dan buka usaha dengan bidang yang sama, mantan bos saya marah besar. Ya saya terima saja. Saya ingin berkembang karena sudah ikut bekerja di situ selama 15 tahun,” katanya.
Awal membuka usahanya, Mujarwati mengaku pernah hanya mendapatkan Rp 25.000 dalam sehari. Karena biaya sewa lokasi yang dianggap tidak sesuai dengan pendapatan, Mujarwati memilih pindah di kawasan Gemblongan meskipun terletak di gang sempit. “Dari sini pelanggan saya mulai ada,” ungkapnya.
Menurutnya, pelanggannya tidak hanya dari Kota Surabaya, tapi juga Sidoarjo dan Gresik. Sementara itu, toko reparasi tas dan koper yang paling terkenal di Surabaya yang ada di kawasan Gemblongan adalah toko Cahaya Timur. Toko ini beroperasi sejak 1948, pendirinya adalah Liem Bie Liong. (mus/nur)