SURABAYA – Tempat pemakaman umum (TPU) Babat Jerawat kian menipis. Pemkot Surabaya berencana membuat TPU baru di Warugunung. Saat ini tengah disiapkan 80 hektare lahan untuk makam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPTD Makam Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Mohammad Rokhim menyebut lahan TPU Babat Jerawat saat ini kian menyempit di tengah permukiman penduduk. Karena itu, pihaknya akan memanfaatkan lahan di Warugunung untuk pemakaman.
Ketersediaan lahan di TPU Babat Jerawat untuk makam Islam kurang lebih 200 petak, terdiri dari makam umum dan prokes (covid). Sedangkan makam Kristen 210 petak, juga terdiri dari makam umum dan prokes.
“Jadi, untuk sementara waktu di TPU Babat Jerawat kami memaksimalkan lahan dengan menggabungkan blok kecil menjadi blok besar. Sehingga, jalan di blok kecil bisa digunakan sebagai petak makam,” kata Rokhim, Kamis (16/2).
Sedangkan lahan di TPU Keputih, menurut Rokhim, masih luas. Sebab, pemkot masih mengelola aset yang belum dimanfaatkan sebagai makam. “Di Keputih (TPU) masih ada 400 petak makam umum dan prokes untuk yang Islam. Sedangkan makam Kristen ada 180 petak. Jadi, masih ada banyak lahan,” terangnya.

Saat ini pihaknya terus mempersiapkan lahan di Warugunung seluas 80 hektare untuk makam umum. Selain mematangkan lahan, Pemkot Surabaya tengah melakukan pembebasan lahan. “Sementara ini untuk tahap satu ada 28,2 hektare. Yang sudah menjadi aset pemkot sampai dengan tahun 2022 baru 10,41 hektare,” tuturnya.
Rokhim menjelaskan, pihaknya tengah mengerjakan lahan untuk akses masuk di samping Rusun Sumur Welut. “Ini mulai meratakan tanah untuk akses jalan. Mudah-mudahan tahun sudah klir semua,” ujarnya.
Jumlah pemakaman yang dikelola Pemkot Surabaya ada 13 TPU plus 1 krematorium. Sedangkan makam yang dikelola warga ada 300 makam.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pemakaman di TPU Babat Jerawat nanti bakal dipindah di Warugunung. “Memang belum semuanya tuntas yang di Warugunung karena terbatasnya anggaran,” kata Hebi.
Karena itu, pemkot secara bertahap melakukan pematangan lahan. Mulai dari pengurukan tanah hasil kerja bakti yang digelar setiap minggu serta pembuatan saluran. “Yang jelas, makam ini kami sediakan dari PSU (prasarana, sarana, utilitas) pengembang perumahan. Dan, untuk antisipasi overload di TPU Babat Jerawat,” kata Hebi. (rmt/rek)