30 C
Surabaya
Sunday, May 28, 2023

Padahal Sarjana, Ifron Terancam Gagal Nikahi Sundari, Teman SMA-nya

SURABAYA-Aksi kejar-kejaran polisi dan Ifron Muchtarom, pengendara mobil Toyota Vios di Jalan Semarang hingga Jalan Undaan, kemarin menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Andrian, 46, warga Jalan Raya Metatu, Benjeng Gresik. Bagaimana tidak, orang yang diduga DPO kasus narkoba itu merupakan adik kandungnya.

Mata berbinar dan berkaca-kaca terlihat dari bapak dua anak tersebut saat didatangi rumahnya. Dengan nada lirih, sulung dari tiga bersaudara itu masih tidak percaya bahwa adiknya Ifron Muchtarom menjadi bulan-bulanan massa di Surabaya. Aksi itu dipicu akibat Ifron menabrak mobil, motor dan polisi yang akan menangkapnya.

Yang dia ingat, sang adik adalah sosok yang pendiam dan banyak teman. Maka tidak salah, begitu berita penangkapan adiknya viral di media sosial, puluhan rekan-rekan adiknya datang ke rumahnya.

Baca Juga :  Indonesia Dermawan ACT Hadir di Rakernas IWAPI di Surabaya

“Adik saya (Ifron Muchtarom,Red) tinggal di daerah Rungkut Surabaya bersama orang tua. Kalau datang ke sini biasanya seminggu satu kali. Anaknya pendiam namun punya banyak teman,” kata Andrian dengan suara lirih dan mata berkaca.

Dia menjelaskan, sampai dengan detik ini keluarga masih shock dengan kejadian tersebut. Tidak hanya itu, melihat latar belakang Ifron yang sarjana kesehatan masyarakat, keluarga tidak mempunyai kecurigaan terhadapnya terkait keterlibatan ke dalam dunia hitam narkoba. 

“Saya tahunya dari berita di TV karena saya hafal plat nomor mobilnya. Kami sekeluarga sangat tidak menyangka. Sebab dia orangnya pendiam, kalau main ke sini paling cuma tidur dan nonton TV,”tuturnya.

Baca Juga :  Pesta Sabu-sabu di Kamar Kos Hingga Teler, Dua Sahabat Digerebek

Terkait dengan kasus yang menimpa adiknya saat ini, Andrian mengaku pasrah. Keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada hukum yang berlaku. Dia juga mewakili keluarga memohon maaf kepada pengguna jalan maupun masyarakat Surabaya yang menjadi korban dalam aksi kemarin.“Saya yakin adik saya pasti khilaf. Harapannya bisa di rehabilitasi tidak dipenjara,” imbuhnya. 

Di tempat terpisah rekan Ifron, Khusnul Acho Kurniawan, menuturkan rencananya Ifron pada bulan depan akan melangsungkan pernikahan dengan gadis di Desa Dungus, Cerme.“Kalau tidak ada kejadian ini, tanggal 30 bulan Maret dia akan menikah dengan gadis bernama Sundari yang tidak lain adalah teman SMA-nya,” imbuh Acho.(fir/yua/no)

SURABAYA-Aksi kejar-kejaran polisi dan Ifron Muchtarom, pengendara mobil Toyota Vios di Jalan Semarang hingga Jalan Undaan, kemarin menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Andrian, 46, warga Jalan Raya Metatu, Benjeng Gresik. Bagaimana tidak, orang yang diduga DPO kasus narkoba itu merupakan adik kandungnya.

Mata berbinar dan berkaca-kaca terlihat dari bapak dua anak tersebut saat didatangi rumahnya. Dengan nada lirih, sulung dari tiga bersaudara itu masih tidak percaya bahwa adiknya Ifron Muchtarom menjadi bulan-bulanan massa di Surabaya. Aksi itu dipicu akibat Ifron menabrak mobil, motor dan polisi yang akan menangkapnya.

Yang dia ingat, sang adik adalah sosok yang pendiam dan banyak teman. Maka tidak salah, begitu berita penangkapan adiknya viral di media sosial, puluhan rekan-rekan adiknya datang ke rumahnya.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Omicron, Pemprov Jawa Timur Minta Sekolah PTM 50 Persen

“Adik saya (Ifron Muchtarom,Red) tinggal di daerah Rungkut Surabaya bersama orang tua. Kalau datang ke sini biasanya seminggu satu kali. Anaknya pendiam namun punya banyak teman,” kata Andrian dengan suara lirih dan mata berkaca.

Dia menjelaskan, sampai dengan detik ini keluarga masih shock dengan kejadian tersebut. Tidak hanya itu, melihat latar belakang Ifron yang sarjana kesehatan masyarakat, keluarga tidak mempunyai kecurigaan terhadapnya terkait keterlibatan ke dalam dunia hitam narkoba. 

“Saya tahunya dari berita di TV karena saya hafal plat nomor mobilnya. Kami sekeluarga sangat tidak menyangka. Sebab dia orangnya pendiam, kalau main ke sini paling cuma tidur dan nonton TV,”tuturnya.

Baca Juga :  Jelang Natal, Semua Gereja di Surabaya Disterilisasi

Terkait dengan kasus yang menimpa adiknya saat ini, Andrian mengaku pasrah. Keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada hukum yang berlaku. Dia juga mewakili keluarga memohon maaf kepada pengguna jalan maupun masyarakat Surabaya yang menjadi korban dalam aksi kemarin.“Saya yakin adik saya pasti khilaf. Harapannya bisa di rehabilitasi tidak dipenjara,” imbuhnya. 

Di tempat terpisah rekan Ifron, Khusnul Acho Kurniawan, menuturkan rencananya Ifron pada bulan depan akan melangsungkan pernikahan dengan gadis di Desa Dungus, Cerme.“Kalau tidak ada kejadian ini, tanggal 30 bulan Maret dia akan menikah dengan gadis bernama Sundari yang tidak lain adalah teman SMA-nya,” imbuh Acho.(fir/yua/no)

Most Read

Berita Terbaru