SURABAYA – Penataan kawasan wisata mangrove di Gunung Anyar, Surabaya, sudah rampung. Namun, rencana menjadikan kebun raya mangrove (KRM) masih menunggu master plan yang tengah disusun Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya.
Kabid Pertanian DKPP Surabaya Rahmad Kodariawan mengatakan, master plan itu sesuai dengan Perpres Nomor 93 Tahun 2011. Mulai dari titik atau tempat zona pengelola, zona koleksi, dan zona penerima. Setelah master plan lengkap, pihaknya akan meminta BRIN melakukan evaluasi.
“Sebetulnya master plan sudah rampung 2018. Ketika itu lokasinya di Wonorejo. Namun, seiring waktu jenis mangrove lebih banyak di Gunung Anyar dan Medokan Sawah sebanyak 57 jenis. Sehingga, kami buat lagi (master plan) di Gunung Anyar dan Medokan Sawah,” kata Rohmad, Senin (16/1).
Pihaknya juga akan melengkapi sarana penunjang seperti pengisian auditorium serta green house. Selain itu pembangunan tempat parkir di dekat Rusun Gunung Anyar. Jembatan penghubung antara Gunung Anyar dan Medokan Sawah juga belum ada. “Apabila mau digabungkan jadi satu, maka harus dibangun jembatan penghubung,” terangnya.
Ketika menjadi KRM maka ada keunggulan dan keuntungan yang di apat. Yakni, sebagai tempat edukasi, wisata, dan konservasi. “Banyak jenis mangrove di sini. Ada 150-an jenis mangrove. Artinya, sepertiga lebih jenis mangrove di Surabaya,” terangnya.
KRM nanti dikelola UPTD yang tugasnya khusus mengurusi KRM. “Insya Allah, bulan ini bisa terealisasi,” katanya. (rmt/rek)