25 C
Surabaya
Monday, May 29, 2023

Omicron Meningkat, Gubernur Minta Aktifkan Kembali Isoter di Jatim

SURABAYA – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur terus meningkat. Karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para bupati dan wali kota untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter).

Menurut Khofifah, warga yang positif tes polymerase chain reaction (PCR) akan ditindaklanjuti dengan pengiriman sampel untuk whole genome sequencing (WGS) ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga. WGS merupakan sistem untuk memastikan apakah kasus positif PCR merupakan varian Omicron atau bukan.

“Sampel biasanya diambil berdasarkan CT value pasien. Semula WGS dilakukan pada pasien dengan hasil PCR dengan CT value di bawah 25. Minggu ini arahan dari kementerian kesehatan, WGS dilakukan pada kasus positif dengan CT Value di bawah 30. Artinya, ada kehati-hatian yang lebih agar bisa memberikan proteksi bagi masyarakat terhadap varian Omicron,” jelas Khofifah, Senin (17/1).

Baca Juga :  Setor Upal Dolar AS Rp21 Miliar ke Bank Mandiri, 2 Warga Bali Dibekuk

Data sementara, pasien positif Omicron di Jatim sebanyak 8 orang. Masing-masing Kota Surabaya 6 orang, Kota Malang 1, dan Kabupaten Malang 1 orang. Gubernur Khofifah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

“Pemprov Jatim bersama seluruh pemerintah daerah, TNI/Polri dan pemangku kepentingan lain telah melakukan langkah antisipasi dan koordinasi sejak November 2021. Hal ini diiringi upaya masif vaksinasi kepada seluruh masyarakat,” jelasnya.

Terkait simpang siur informasi isu lockdown di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Khofifah menegaskan bahwa pemerintah mengambil kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro lingkup rukun tetangga (RT) terkait kasus Omicron.

“Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron telah diisolasi di safe house Kepanjen. Sedangkan 20 orang yang kontak erat telah dilakukan tracing dan testing,” katanya.

Baca Juga :  IDI Jatim Imbau Warga Antisipasi Omicron dengan Prokes Ketat

Khofifah mengatakan, pasien terkonfirmasi satu orang positif dengan CT 29 akan diisolasi juga sesuai dengan pedoman dari kemenkes. Sejumlah langkah protektif akan diambil pemerintah daerah. “Yakni, menerjunkan satgas Covid-19 untuk memantau aktivitas warga di Desa Sumberarum,” katanya.

Khofifah mengatakan, petugas akan membatasi mobilitas warga Desa Banjararum untuk meminimalkan potensi penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pengetatan mobilitas warga tersebut dilakukan secara terbatas. Di lokasi itu telah dilakukan penyekatan. Warga luar tidak boleh masuk kecuali ada kepentingan mendesak. “Sedangkan warga sekitar diminta membatasi aktivitasnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, isolasi terpadu (isoter) juga diaktifkan lagi. Mulai tenaga kesehatan, relawan, hingga penyediaan tabung oksigen. Sebab, tidak semua rumah warga punya halaman, kamar mandi, dan tempat makan terpisah. “Kalau isoman sendiri, khawatir terjadi proses transmisi,” ungkapnya. (mus/rek)

SURABAYA – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur terus meningkat. Karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para bupati dan wali kota untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter).

Menurut Khofifah, warga yang positif tes polymerase chain reaction (PCR) akan ditindaklanjuti dengan pengiriman sampel untuk whole genome sequencing (WGS) ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga. WGS merupakan sistem untuk memastikan apakah kasus positif PCR merupakan varian Omicron atau bukan.

“Sampel biasanya diambil berdasarkan CT value pasien. Semula WGS dilakukan pada pasien dengan hasil PCR dengan CT value di bawah 25. Minggu ini arahan dari kementerian kesehatan, WGS dilakukan pada kasus positif dengan CT Value di bawah 30. Artinya, ada kehati-hatian yang lebih agar bisa memberikan proteksi bagi masyarakat terhadap varian Omicron,” jelas Khofifah, Senin (17/1).

Baca Juga :  Malam Tahun Baru, Polda Jatim Siaga di 163 Pos Pengamanan

Data sementara, pasien positif Omicron di Jatim sebanyak 8 orang. Masing-masing Kota Surabaya 6 orang, Kota Malang 1, dan Kabupaten Malang 1 orang. Gubernur Khofifah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

“Pemprov Jatim bersama seluruh pemerintah daerah, TNI/Polri dan pemangku kepentingan lain telah melakukan langkah antisipasi dan koordinasi sejak November 2021. Hal ini diiringi upaya masif vaksinasi kepada seluruh masyarakat,” jelasnya.

Terkait simpang siur informasi isu lockdown di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Khofifah menegaskan bahwa pemerintah mengambil kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro lingkup rukun tetangga (RT) terkait kasus Omicron.

“Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron telah diisolasi di safe house Kepanjen. Sedangkan 20 orang yang kontak erat telah dilakukan tracing dan testing,” katanya.

Baca Juga :  Ayo Rek Stop Sampah Plastik

Khofifah mengatakan, pasien terkonfirmasi satu orang positif dengan CT 29 akan diisolasi juga sesuai dengan pedoman dari kemenkes. Sejumlah langkah protektif akan diambil pemerintah daerah. “Yakni, menerjunkan satgas Covid-19 untuk memantau aktivitas warga di Desa Sumberarum,” katanya.

Khofifah mengatakan, petugas akan membatasi mobilitas warga Desa Banjararum untuk meminimalkan potensi penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pengetatan mobilitas warga tersebut dilakukan secara terbatas. Di lokasi itu telah dilakukan penyekatan. Warga luar tidak boleh masuk kecuali ada kepentingan mendesak. “Sedangkan warga sekitar diminta membatasi aktivitasnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, isolasi terpadu (isoter) juga diaktifkan lagi. Mulai tenaga kesehatan, relawan, hingga penyediaan tabung oksigen. Sebab, tidak semua rumah warga punya halaman, kamar mandi, dan tempat makan terpisah. “Kalau isoman sendiri, khawatir terjadi proses transmisi,” ungkapnya. (mus/rek)

Most Read

Berita Terbaru