26 C
Surabaya
Thursday, March 30, 2023

CAK ERI: Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran Jadi Prioritas Pembangunan

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memetakan skala prioritas dalam membangun kota Surabaya kedepannya.  Pengentaskan kemiskinan dan pengangguran mendapat skala prioritas.
Cak Eri meminta seluruh kepala OPD sampai lurah untuk melakukan pemetaan program kerja dengan skala prioritas. Setelah itu, diwajibkan untuk melakukan pemaparan atau presentasi yang disaksikan sekkota, staf ahli wali kota, dan para asisten wali kota.
“Saya juga akan ikut mendengarkan paparan dari inovasi program yang telah dibuat. Setiap bulan, mereka akan menjelaskan inovasi yang dilakukan untuk mencapai program tersebut. Mereka juga akan mencatat hasil dari program, sebagai bahan evaluasi,” ujar Cak Eri, Jumat (15/4).
Menurut dia, setiap pejabat harus mengetahui potensi warga di wilayah dan kewenangannya masing-masing. Juga mengetahui apa yang diperlukan untuk pembangunan Kota Pahlawan melalui Surabaya Maju, Surabaya Humanis, dan Surabaya Berkelanjutan.
“Mereka adalah orang-orang pilihan yang harus meramu apa yang harus dilakukan karena setiap wilayah berbeda. Maka, anggarannya juga harus berbeda,” katanya.
Namun, ia menegaskan bahwa para kepala OPD sampai dengan lurah tidak boleh mengubah anggaran dan program tahun 2022 yang telah disusun. Mereka diminta untuk memaksimalkan program tersebut untuk membahagiakan seluruh warga Surabaya. “Karena anggaran yang disusun adalah kebutuhan setiap PD untuk kepentingan masyarakat.”
Wali Kota Eri  juga meminta kepada para pejabat untuk menentukan program prioritas tahun 2023. Tujuannya untuk mempertahankan Surabaya menjadi kota berkelas dunia.  “Anda akan didampingi tim ahli,” katanya.
Tim Ahli Wali Kota Prof Joni Hermana menjelaskan, definisi maju adalah Kota Surabaya bisa dijadikan rujukan oleh kota-kota lain dalam berbagai kriteria  sesuai dengan Global Power City Index (GPCI). Ada  beberapa indikator Surabaya Maju yang harus dipahami, yakni ekonomi, riset dan pengembangan, interaksi budaya, tingkat kehidupan, lingkungan, dan keterjangkauan.
“Definisi humanis adalah memanusiakan manusia. Hakikatnya pembangunan tidak hanya pada fisik semata. Tetapi seluruh masyarakat Surabaya adalah bagian dalam pembangunan di Kota Pahlawan,” ujar Joni. (rmt/rek)
Baca Juga :  Tabrak Pembatas Jalan, Pelajar Tewas Mengenaskan di Darmo Permai
SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memetakan skala prioritas dalam membangun kota Surabaya kedepannya.  Pengentaskan kemiskinan dan pengangguran mendapat skala prioritas.
Cak Eri meminta seluruh kepala OPD sampai lurah untuk melakukan pemetaan program kerja dengan skala prioritas. Setelah itu, diwajibkan untuk melakukan pemaparan atau presentasi yang disaksikan sekkota, staf ahli wali kota, dan para asisten wali kota.
“Saya juga akan ikut mendengarkan paparan dari inovasi program yang telah dibuat. Setiap bulan, mereka akan menjelaskan inovasi yang dilakukan untuk mencapai program tersebut. Mereka juga akan mencatat hasil dari program, sebagai bahan evaluasi,” ujar Cak Eri, Jumat (15/4).
Menurut dia, setiap pejabat harus mengetahui potensi warga di wilayah dan kewenangannya masing-masing. Juga mengetahui apa yang diperlukan untuk pembangunan Kota Pahlawan melalui Surabaya Maju, Surabaya Humanis, dan Surabaya Berkelanjutan.
“Mereka adalah orang-orang pilihan yang harus meramu apa yang harus dilakukan karena setiap wilayah berbeda. Maka, anggarannya juga harus berbeda,” katanya.
Namun, ia menegaskan bahwa para kepala OPD sampai dengan lurah tidak boleh mengubah anggaran dan program tahun 2022 yang telah disusun. Mereka diminta untuk memaksimalkan program tersebut untuk membahagiakan seluruh warga Surabaya. “Karena anggaran yang disusun adalah kebutuhan setiap PD untuk kepentingan masyarakat.”
Wali Kota Eri  juga meminta kepada para pejabat untuk menentukan program prioritas tahun 2023. Tujuannya untuk mempertahankan Surabaya menjadi kota berkelas dunia.  “Anda akan didampingi tim ahli,” katanya.
Tim Ahli Wali Kota Prof Joni Hermana menjelaskan, definisi maju adalah Kota Surabaya bisa dijadikan rujukan oleh kota-kota lain dalam berbagai kriteria  sesuai dengan Global Power City Index (GPCI). Ada  beberapa indikator Surabaya Maju yang harus dipahami, yakni ekonomi, riset dan pengembangan, interaksi budaya, tingkat kehidupan, lingkungan, dan keterjangkauan.
“Definisi humanis adalah memanusiakan manusia. Hakikatnya pembangunan tidak hanya pada fisik semata. Tetapi seluruh masyarakat Surabaya adalah bagian dalam pembangunan di Kota Pahlawan,” ujar Joni. (rmt/rek)
Baca Juga :  Cak Eri Berpesan agar Bonek Jaga Nama Baik Surabaya

Most Read

Berita Terbaru