Mantan Kepala Unit Bank di Waru Diduga Lecehkan Karyawati

SURABAYA – Seorang karyawati bank berinisial LO, 27, warga Waru, Sidoarjo, jadi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mantan atasannya. Terduga pelaku, AC, mantan kepala unit salah satu bank plat merah di kawasan Sidoarjo.

Kasus tersebut dilaporkan ke Polda Jatim dengan laporan polisi Nomor LP/B/532/.01/IX/2022 SPKT Polda Jawa Timur pada 29 September 2022. Pelaku, AC, yang tinggal di kawasan Tropodo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Penasihat hukum korban, Rayo Senggani Himawan, mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual baik secara fisik maupun verbal terhadap kliennya dilaporkan ke Polda Jatim, Kamis (29/9) tahun lalu. Tindakan pelecehan seksual baik fisik dan verbal dilakukan AC sebanyak tiga sampai empat kali. Yakni pada kurun waktu April hingga pertengahan tahun 2022.

“Bentuk pelecehan seksual baik verbal dan fisik. Fisiknya ada sentuhan fisik ke bagian tubuh korban saat di tempat kerja. Pelakunya AC yang saat itu menjabat sebagai atasan korban kepala unit di wilayah Waru,” sebutnya.

Dia melanjutkan, terlapor saat ini telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim. “Sudah tersangka Saudara AC, tapi belum dilakukan penahanan,” lanjutnya.

Pihaknya berharap AC mendapat hukuman karena diduga juga saat menjabat itu ada korban lain. Suami korban, Descha Govinda, meminta polisi menindak tegas pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Kami berharap polisi menindak tegas pelaku yang melakukan pelecehan kepada wanita,” tegasnya.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Tri Yulianto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa AC sudah ditetapkan sebagai tersangka. “Iya benar, sudah tersangka dan sudah dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

Disinggung terkait tersangka yang belum dilakukan penahanan, pihaknya menyebut ancaman hukuman di bawah lima tahun. Namun, proses hukum terhadap AC jalan terus.

Sementara itu, kuasa hukum AC, Tri, saat dihubungi terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kliennya belum menjawab. (rus/rek)

SURABAYA – Seorang karyawati bank berinisial LO, 27, warga Waru, Sidoarjo, jadi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mantan atasannya. Terduga pelaku, AC, mantan kepala unit salah satu bank plat merah di kawasan Sidoarjo.

Kasus tersebut dilaporkan ke Polda Jatim dengan laporan polisi Nomor LP/B/532/.01/IX/2022 SPKT Polda Jawa Timur pada 29 September 2022. Pelaku, AC, yang tinggal di kawasan Tropodo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Penasihat hukum korban, Rayo Senggani Himawan, mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual baik secara fisik maupun verbal terhadap kliennya dilaporkan ke Polda Jatim, Kamis (29/9) tahun lalu. Tindakan pelecehan seksual baik fisik dan verbal dilakukan AC sebanyak tiga sampai empat kali. Yakni pada kurun waktu April hingga pertengahan tahun 2022.

“Bentuk pelecehan seksual baik verbal dan fisik. Fisiknya ada sentuhan fisik ke bagian tubuh korban saat di tempat kerja. Pelakunya AC yang saat itu menjabat sebagai atasan korban kepala unit di wilayah Waru,” sebutnya.

Dia melanjutkan, terlapor saat ini telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim. “Sudah tersangka Saudara AC, tapi belum dilakukan penahanan,” lanjutnya.

Pihaknya berharap AC mendapat hukuman karena diduga juga saat menjabat itu ada korban lain. Suami korban, Descha Govinda, meminta polisi menindak tegas pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Kami berharap polisi menindak tegas pelaku yang melakukan pelecehan kepada wanita,” tegasnya.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Tri Yulianto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa AC sudah ditetapkan sebagai tersangka. “Iya benar, sudah tersangka dan sudah dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

Disinggung terkait tersangka yang belum dilakukan penahanan, pihaknya menyebut ancaman hukuman di bawah lima tahun. Namun, proses hukum terhadap AC jalan terus.

Sementara itu, kuasa hukum AC, Tri, saat dihubungi terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kliennya belum menjawab. (rus/rek)