SURABAYA – Sebanyak 800 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan sidang pertama Tragedi Kanjuruhan, Malang, di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Senin (16/1) lusa. Sebelum sidang dilakukan simulasi pengaman di PN Surabaya kemarin.
Humas PN Surabaya Suparno mengatakan, pelaksanaan sidang Tragedi Kanjuruhan itu rencananya dilaksanakan tiga kali dalam seminggu. Sebab, insiden yang menyebabkan 135 suporter meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 itu mendapat sorotan luas di dalam dan luar negeri.
Suparno menjelaskan, saksi yang dihadirkan sekitar 140 orang. Jaksa penuntut umum (JPU) diminta mendatangkan saksi-saksi saat persidangan di PN Surabaya. “Semoga persidangan Tragedi Kanjuruhan berjalan tertib, lancar, dan damai,” kata Suparno.
Kabag Operasi Polrestabes Surabaya AKBP Toni Kasmiri mengatakan, pengamanan sidang di PN melibatkan sekitar 800 personel. Petugas dibagi tiga ring, yaitu ring satu di dalam gedung, ring dua di depan, di samping kanan dan kiri, serta di jalur evakuasi.
Kemudian ring tiga di halaman luar agar tidak ada pengganggu jalannya persidangan. “Di PN Surabaya dalam satu hari sidang sampai puluhan. Jadi, jangan mengganggu agenda-agenda sidang lain di PN Surabaya,” terangnya.
Menurut dia, selain fokus penjagaan di PN Surabaya, seluruh perbatasan mulai dari Gresik, Sidoarjo, Perak, dan eksit Tol Waru dijaga. “Supaya tidak masuk rekan-rekan Aremania ke Surabaya,” ujarnya.
Toni mengimbau masyarakat, khususnya Aremania, mempercayakan kepada proses hukum yang berlaku. Tidak usah melakukan unjuk rasa atau aksi lainnya. Sebab, Kota Surabaya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. “Nanti ada sidang live online. Silakan saksikan di rumah masing-masing. Tidak usah aksi-aksi turun ke jalan untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain,” katanya. (jar/rek)