Jalan Bubutan Jadi KH Ridwan Abdullah, Jalan Iskandar Muda Jadi Hasan Gipo
SURABAYA – Untuk mengenang perjuangan para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang melawan penjajah demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan di Indonesia, Fraksi PKB DPRD Surabaya mengusulkan pergantian nama dua jalan di wilayah Surabaya Utara. Yakni Jalan Bubutan dan Jalan Sultan Iskandar Muda.
Dua jalan tersebut menjadi sangat penting karena tidak lepas dari pengaruh tokoh NU dalam mengusir penjajah di Kota Surabaya, khususnya dalam perang 10 Nopember 1945. Selain itu, kedua jalan itu dinilai merupakan jalan tempat perjuangan NU.
Menurut anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya, Camelia Habiba, Jalan Bubutan sangat historis bagi warga Nahdliyin. Jalan Bubutan merupakan rumah pengarang/pendesain lambang NU, yakni KH Ridwan Abdullah. Jalan Bubutan juga tempat kantor PCNU Surabaya yang dulunya adalah kantor PBNU yang pertama. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan nama Jalan KH Ridwan Abdullah sebagai pengganti Jalan Bubutan.
Selain itu Jalan Sultan Iskandar Muda di Kecamatan Semampir. Menurut Camelia Habiba belum ada kaitan sejarah Sultan Iskandar Muda dengan Kota Pahlawan. “Jalan Iskandar Muda (usul diubah) jadi Jalan Hasan Gipo. Pahlawan Iskandar Muda tidak ada history dengan Surabaya. Kalau Hasan Gipo adalah Ketua NU pertama, yang tidak jauh dari sana ada situs sejarah Langgar Gipo, (yang) menjadi cagar budaya dan sejarahnya ada keterkaitan dengan KH Mas Mansyur,” kata Habiba, Jumat (13/1).
Usulan perubahan nama jalan itu, menurut Camelia, sangat penting dan akan menjadi kado 100 tahun atau seabad Nahdlatul Ulama pada 7 Februari mendatang. Ia menyebut perubahan dua nama jalan itu karena Surabaya merupakan kota warga Nahdliyin berdiskusi dan merumuskan strategi melawan penjajah kala itu.
“Hal itu dibuktikan dengan kantor PBNU pertama di Surabaya, yang kini menjadi kantor PCNU Surabaya,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan mencari dukungan untuk perubahan kedua nama jalan tersebut ke Pemkot Surabaya. “Usulan nama jalan ini akan menjadi kado satu abad NU, karena Surabaya adalah kota lahirnya NU. Fraksi PKB akan mencari dukungan DPRD karena minimal dua fraksi bisa mengusulkan raperda inisiatif DPRD,” pungkasnya. (rmt/jay)