30 C
Surabaya
Saturday, June 10, 2023

Siap Anggaran Rp55 Miliar, Pemkot Tambah Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit

SURABAYA – Pemkot Surabaya berencana menambah layanan fasilitas kesehatan di beberapa rumah sakit. Anggaran sudah siap digelontorkan untuk rumah sakit milik pemkot. RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) mendapat suntikan dana sebesar Rp 43,7 miliar, sedangkan RSUD Soewandhie sekitar Rp 12 miliar.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, layanan rumah sakit di Surabaya Barat perlu dikembangkan, khususnya RSUD BDH. Rencananya akan ada pengembangan alkes jantung dan urologi. Pasalnya, di RS BDH ada dokter spesialis jantung yang kompeten. “Total anggaran untuk RSUD BDH mencapai Rp 43,7 miliar tahun depan,” kata Khusnul, Jumat (11/11).

Selain itu, tahun depan RSUD BDH akan menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi RS Pendidikan Kesehatan Olahraga. Target pendapatan RSUD BDH tahun depan juga naik meski belum menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Baca Juga :  Kakek Perampas Motor Ojol Ternyata Residivis, Begini Modus Operasinya

“Kalau mengacu pendapatan BDH 2022 sebesar Rp 180 miliar, maka pada tahun depan tren pendapatan naik jadi Rp 190 miliar seiring dengan gelontoran anggaran yang besar dari pemkot,” terangnya.

Bagaimana dengan RSUD Soewandhie? Menurut politisi PDIP ini, anggaran yang digelontorkan hanya Rp 12 miliar. Anggaran tersebut lebih kecil dari RS BDH karena RSUD Soewandhie sudah semi-BLUD. Ditargetkan pada tahun 2024, RSUD Soewandhie bisa menjadi BLUD secara total.

“Anggaran Rp 12 miliar tidak terlalu besar. Hanya untuk kebutuhan kesehatan dan bahan habis pakai RS,” tuturnya.

Ia juga mengapresiasi rencana pembangunan RS di Gunung Anyar. Tujuannya agar layanan kesehatan menjangkau semua kawasan di Kota Pahlawan. “Tentu kita apresiasi untuk pengembangan layanan kesehatan di Surabaya timur,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bulan ini, Pengembang akan Kembali Serahkan Lahan untuk Fasum

Di bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, pembangunan rumah sakit di Gunung Anyar menelan anggaran sekitar Rp 500 miliar dengan skema pembiayaan selama tiga tahun. “Insya Allah, tahun depan kami mulai kerjakan rumah sakit di Gunung Anyar,” katanya.

Untuk diketahui, APBD Surabaya tahun 2023 mencapai  Rp 11,2 triliun. Sebanyak 23 persen terserap untuk kesehatan. Sekitar Rp 202,89 miliar dari total anggaran kesehatan akan dialokasikan untuk pembangunan fisik rumah sakit. (rmt/rek)

SURABAYA – Pemkot Surabaya berencana menambah layanan fasilitas kesehatan di beberapa rumah sakit. Anggaran sudah siap digelontorkan untuk rumah sakit milik pemkot. RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) mendapat suntikan dana sebesar Rp 43,7 miliar, sedangkan RSUD Soewandhie sekitar Rp 12 miliar.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, layanan rumah sakit di Surabaya Barat perlu dikembangkan, khususnya RSUD BDH. Rencananya akan ada pengembangan alkes jantung dan urologi. Pasalnya, di RS BDH ada dokter spesialis jantung yang kompeten. “Total anggaran untuk RSUD BDH mencapai Rp 43,7 miliar tahun depan,” kata Khusnul, Jumat (11/11).

Selain itu, tahun depan RSUD BDH akan menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi RS Pendidikan Kesehatan Olahraga. Target pendapatan RSUD BDH tahun depan juga naik meski belum menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Baca Juga :  Tim Labfor Polda Pastikan Sumber Api di TP 5 dari Teras Bioskop

“Kalau mengacu pendapatan BDH 2022 sebesar Rp 180 miliar, maka pada tahun depan tren pendapatan naik jadi Rp 190 miliar seiring dengan gelontoran anggaran yang besar dari pemkot,” terangnya.

Bagaimana dengan RSUD Soewandhie? Menurut politisi PDIP ini, anggaran yang digelontorkan hanya Rp 12 miliar. Anggaran tersebut lebih kecil dari RS BDH karena RSUD Soewandhie sudah semi-BLUD. Ditargetkan pada tahun 2024, RSUD Soewandhie bisa menjadi BLUD secara total.

“Anggaran Rp 12 miliar tidak terlalu besar. Hanya untuk kebutuhan kesehatan dan bahan habis pakai RS,” tuturnya.

Ia juga mengapresiasi rencana pembangunan RS di Gunung Anyar. Tujuannya agar layanan kesehatan menjangkau semua kawasan di Kota Pahlawan. “Tentu kita apresiasi untuk pengembangan layanan kesehatan di Surabaya timur,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kejari Surabaya Selamatkan Aset Pemkot Senilai Rp 3,1 Triliun

Di bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, pembangunan rumah sakit di Gunung Anyar menelan anggaran sekitar Rp 500 miliar dengan skema pembiayaan selama tiga tahun. “Insya Allah, tahun depan kami mulai kerjakan rumah sakit di Gunung Anyar,” katanya.

Untuk diketahui, APBD Surabaya tahun 2023 mencapai  Rp 11,2 triliun. Sebanyak 23 persen terserap untuk kesehatan. Sekitar Rp 202,89 miliar dari total anggaran kesehatan akan dialokasikan untuk pembangunan fisik rumah sakit. (rmt/rek)

Most Read

Berita Terbaru