24 C
Surabaya
Sunday, March 26, 2023

Lampion dan Amplop Angpau Paling Diburu untuk Rayakan Imlek

SURABAYA – Suasana Imlek 2023 mulai terasa di Pasar Atom Mal Surabaya. Para pedagang siap ketiban untung dari penjualan ornamen Imlek. Diproyeksi Imlek tahun ini bakal lebih semarak.

Sujani, salah satu pedagang pernak-pernik Imlek mengatakan, warga yang merayakan sudah menyerbu dagangannya dari pekan lalu. Menurutnya, perayaan Imlek di tahun kelinci bakal meriah. Pasalnya, kasus pandemi yang melandai dan pencabutan PPKM beberapa waktu lalu. “Nanti tahun kelinci, pembeli sudah ramai untuk dipakai sendiri,” ujarnya, Rabu (11/1).

Untuk sementara, warga Tionghoa di Surabaya masih cukup pasif. Menurut pengalamannya, warga Surabaya mulai tampak berbelanja pernik Imlek menjelang hari peringatan. Saat ini, pembeli luar Surabaya dan Pulau Jawa masih mendominasi. “Biasanya, beberapa hari mendekati Imlek itu mulai ramai orang Surabaya,” jelasnya.

Baca Juga :  KUE KERANJANG: Jajanan Wajib Saat Perayaan Imlek

Sujani menuturkan, hampir semua daerah menyerbu dagangannya. Namun, dia mencatat tiga kota yang paling banyak memesan, yakni Palu, Papua, dan Manado. “Rata-rata mereka beli banyak bukan untuk kulakan,” katanya.

Wanita yang tinggal di kawasan Surabaya Barat itu mengatakan, hampir semua ornamennya bernuansa kelinci. Kendati produknya ini cukup laris, beberapa konsumen juga memborong pohon jeruk. Katanya, jeruk diyakini mengundang rezeki. “Ini mengacu keyakinan di sana (Tiongkok, Red). Setiap rumah pasti ada,” paparnya.

Setiap tahun, katanya, peminat pohon jeruk ini selalu ada. Selain itu, ornamen lampion pun menjadi sasaran paling utama. Ada pun, pernak-pernik angpau laris manis di kiosnya. “Lampion berbentuk kelinci juga ada di sini. Tapi orang-orang lebih memilih lampion yang bulat itu,” urainya.

Baca Juga :  Liburan Tahun Baru Imlek Dimulai di China Tanpa Pembatasan COVID

Dia optimistis pada penjualan ornamennya. Kendati belum meroket, Sujani menilai sudah kembali normal. Kinerja penjualan pada 2023 cukup positif daripada tahun lalu. “Sudah bagus, lumayan sudah ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sekitar 50 sampai 60 persen,” tuturnya.

Hal senada disampaikan pekerja ornamen Imlek di Pasar Atom Mal, Asrofi. Menurutnya, ada beragam ornamen yang dijual di lapak juragannya tersebut. Seperti angpau, pohon, dan mainan barongsai. “Harganya paling murah angpau mulai Rp 3 ribu sampai Rp 12 juta itu pohon sakura yang pakai lampu,” bebernya. (hil/nur)

SURABAYA – Suasana Imlek 2023 mulai terasa di Pasar Atom Mal Surabaya. Para pedagang siap ketiban untung dari penjualan ornamen Imlek. Diproyeksi Imlek tahun ini bakal lebih semarak.

Sujani, salah satu pedagang pernak-pernik Imlek mengatakan, warga yang merayakan sudah menyerbu dagangannya dari pekan lalu. Menurutnya, perayaan Imlek di tahun kelinci bakal meriah. Pasalnya, kasus pandemi yang melandai dan pencabutan PPKM beberapa waktu lalu. “Nanti tahun kelinci, pembeli sudah ramai untuk dipakai sendiri,” ujarnya, Rabu (11/1).

Untuk sementara, warga Tionghoa di Surabaya masih cukup pasif. Menurut pengalamannya, warga Surabaya mulai tampak berbelanja pernik Imlek menjelang hari peringatan. Saat ini, pembeli luar Surabaya dan Pulau Jawa masih mendominasi. “Biasanya, beberapa hari mendekati Imlek itu mulai ramai orang Surabaya,” jelasnya.

Baca Juga :  Hansip di Petemon Dicokok Polisi karena Edarkan Sabu

Sujani menuturkan, hampir semua daerah menyerbu dagangannya. Namun, dia mencatat tiga kota yang paling banyak memesan, yakni Palu, Papua, dan Manado. “Rata-rata mereka beli banyak bukan untuk kulakan,” katanya.

Wanita yang tinggal di kawasan Surabaya Barat itu mengatakan, hampir semua ornamennya bernuansa kelinci. Kendati produknya ini cukup laris, beberapa konsumen juga memborong pohon jeruk. Katanya, jeruk diyakini mengundang rezeki. “Ini mengacu keyakinan di sana (Tiongkok, Red). Setiap rumah pasti ada,” paparnya.

Setiap tahun, katanya, peminat pohon jeruk ini selalu ada. Selain itu, ornamen lampion pun menjadi sasaran paling utama. Ada pun, pernak-pernik angpau laris manis di kiosnya. “Lampion berbentuk kelinci juga ada di sini. Tapi orang-orang lebih memilih lampion yang bulat itu,” urainya.

Baca Juga :  Labfor Polda Jatim Olah TKP Insiden Waterpark Kenjeran

Dia optimistis pada penjualan ornamennya. Kendati belum meroket, Sujani menilai sudah kembali normal. Kinerja penjualan pada 2023 cukup positif daripada tahun lalu. “Sudah bagus, lumayan sudah ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sekitar 50 sampai 60 persen,” tuturnya.

Hal senada disampaikan pekerja ornamen Imlek di Pasar Atom Mal, Asrofi. Menurutnya, ada beragam ornamen yang dijual di lapak juragannya tersebut. Seperti angpau, pohon, dan mainan barongsai. “Harganya paling murah angpau mulai Rp 3 ribu sampai Rp 12 juta itu pohon sakura yang pakai lampu,” bebernya. (hil/nur)

Most Read

Berita Terbaru