SURABAYA – Pemkot Surabaya terus mempercantik kawasan pecinan di Jalan Karet dan Kembang Jepun sebagai salah destinasi wisata unggulan. Sejumlah atraksi seni budaya bakal digelar hingga kuliner khas pecinan juga disugukan. Kya-Kya Kembang Jepun kembali dihidupkan lagi dengan konsep street food.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, pengunjung atau wisatawan bisa menggunakan transportasi becak untuk berkeliling di kawasan wisata kota tua Kya-Kya Kembang Jepun dan sekitarnya.
“Nanti ada becak yang bisa melayani rute destinasi wisata kota tua,” kata Wiwiek, Rabu (10/8).
Wiwiek menjelaskan, becak dipilih agar menghidupkan suasana tempo doeloe. Apalagi cukup banyak tukang becak di sekitar Kembang Jepun yang selalu menanti penumpang. “Ini juga untuk menghidupkan kembali ekonomi masyarakat sekitar,” terangnya.
Selain itu, street food dan atraksi barongsai, liang-liong, dan musik Tionghoa akan dihadirkan kembali. Pemkot juga mengoneksikan kawasan kota tua di Jalan Karet dan Jalan Gula.
“Ketika Kya-Kya dibuka street food, warga bisa berjalan ke Jalan Karet dan Jalan Gula. Itu yang coba kita koneksikan. Destinasi yang bisa menunjang itu antara lain rumah abu keluarga Han,” ujarnya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya saat ini tengah merevitalisasi sejumlah bangunan yang ada di kawasan China Town tersebut. Seperti menambah lampion, mengaspal jalan hingga mengecat bangunan lawas.
“Secara bertahap mulai ada perubahan. Tinggal kami lengkapi dengan pengecatan, mural, dan sebagainya,” ujarnya. “Mudah-mudahan bulan Agustus ini bisa rampung semua dan siap dibuka,” tambahnya.
Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Iman Krestian Maharhandono mengatakan, pihaknya akan menggarap sebuah bangunan sebagai contoh di kawasan Kembang Jepun untuk dihiasi lukisan mural. “Sekarang sedang digarap,” katanya.
Selain pengecatan dan perbaikan Gapura Naga, pihaknya juga melakukan pengecatatan lampu PJU di sepanjang Kembang Jepun. “Kami gunakan warna merah, gold, kombinasi khas pecinan,” tutur Iman. (rmt/rek)