SURABAYA – Kasus aktif Covid-19 di Surabaya terus meningkat. Pemkot Surabaya pun gencar melakukan penanganan para pasien di tempat isolasi terpusat (isoter). Puskemas-puskesmas juga dibuka selama 24 jam.
Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Armudji meninjau langsung pelayanan puskesmas, Kamis (10/2). Cak Ji, sapaan akrab Armudji, meninjau Puskemas Banyu Urip, untuk memastikan pelayanan pasien berjalan baik di saat Surabaya masuk dalam PPKM level 2. Wawali menyebut infrastruktur kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) telah siap menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
“Agar pasien yang ada di tingkat kelurahan dan kecamatan cepat teratasi setelah dinyatakan positif atau reaktif Covid-19. Puskesmas saat ini dibuka 24 jam,” tegas Cak Ji.
Menurut dia, puskesmas-puskesmas juga dilengkapi layanan rawat inap, selain menangani pasien covid. Pelaksanaan vaksinasi juga dilayani puskesmas melalui balai-balai RW. “Insya Allah, seluruh puskesmas di Surabaya telah siap untuk menanggulangi gelombang ketiga pandemi. Kami optimistis mampu memberikan layanan prima. Semoga ikhtiar dan doa kita mampu membawa Surabaya pulih kembali,” katanya.
Di Kota Surabaya terdapat 63 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan. Sebanyak 22 puskesmas di antaranya mampu melayani rawat inap. Wawali meminta warga yang terkonfirmasi positif segera melapor ke puskesmas terdekat atau datang ke isoter yang disediakan Pemkot Surabaya.
“Jadi, bagi mereka bergejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. Kecuali kalau sudah parah dan menengah baru langsung ke rumah sakit. Kasihan dengan pasien lainnya yang benar-benar butuh pelayanan serius,” ujarnya.
Wawali menambahkan, warga luar kota bisa memanfaatkan isoter milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS). (rmt/rek)