Sebulan, Polisi Surabaya Ringkus 74 Bandit Curanmor, Semua Residivis

SURABAYA – Perang melawan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan kejahatan jalanan lain gencar dilakukan Satreskrim Polrestabes Surabaya. Dalam kurun waktu satu bulan, Satreskrim Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran berhasil mengungkap 33 kasus kriminalitas dari 49 laporan yang masuk.

Dari 33 kasus itu, sebanyak 74 tersangka ditangkap. Sementara barang bukti sebanyak 21 sepeda motor dan 25 kunci T disita.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengungkapkan, sebagian besar tersangka curanmor yang beraksi di Surabaya merupakan residivis kasus yang sama. Mereka beraksi kembali setelah keluar dari penjara. Pihak kepolisian sudah membentuk tim antibandit dan anticuranmor untuk mengejar para pelaku yang masih nekat beraksi.

“Kami pastikan akan menindak tegas dan terukur bagi pelaku curanmor. Terutama bagi residivis yang masih belum kapok dan kembali beraksi,” tegas Mirzal Maulana.

Menurut dia, sebagian besar pelaku curanmor yang ditangkap merupakan residivis yang membawa temannya. Seusai bebas, mereka mengajak temannya untuk mencuri sepeda motor. Bahkan, pelaku ini tidak segan mengajak anak di bawah umur dalam aksinya.

“Residivis ini mengajak anak-anak untuk diajarkan cara mencuri. Anak-anak yang kami amankan semua kami titipkan ke selter anak,” tuturnya.

Mirzal menjelaskan, kebanyakan pelaku curanmor melakukan aksinya dengan kunci T. Namun, ada pula yang memang mencari sepeda motor korban yang kuncinya masih menancap. Ia meminta masyarakat untuk bersama polisi menjaga keamanan lingkungan.

“Kami berharap masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Ini pesan Pak Kapolrestabes Surabaya agar masyarakat waspada dan tidak menjadi sasaran tindak kriminalitas,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Satreskrim Polrestabes Surabaya juga menyerahkan tiga sepeda motor ke pemiliknya. Para korban itu sebelumnya melaporkan kehilangan sepeda motornya ke polisi. “Kami minta masyarakat melaporkan jika kehilangan sepeda motor dan kejahatan lainnya. Ini sebagai data agar kami menindak pelaku kejahatan,” terangnya. (gun/rek)

SURABAYA – Perang melawan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan kejahatan jalanan lain gencar dilakukan Satreskrim Polrestabes Surabaya. Dalam kurun waktu satu bulan, Satreskrim Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran berhasil mengungkap 33 kasus kriminalitas dari 49 laporan yang masuk.

Dari 33 kasus itu, sebanyak 74 tersangka ditangkap. Sementara barang bukti sebanyak 21 sepeda motor dan 25 kunci T disita.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengungkapkan, sebagian besar tersangka curanmor yang beraksi di Surabaya merupakan residivis kasus yang sama. Mereka beraksi kembali setelah keluar dari penjara. Pihak kepolisian sudah membentuk tim antibandit dan anticuranmor untuk mengejar para pelaku yang masih nekat beraksi.

“Kami pastikan akan menindak tegas dan terukur bagi pelaku curanmor. Terutama bagi residivis yang masih belum kapok dan kembali beraksi,” tegas Mirzal Maulana.

Menurut dia, sebagian besar pelaku curanmor yang ditangkap merupakan residivis yang membawa temannya. Seusai bebas, mereka mengajak temannya untuk mencuri sepeda motor. Bahkan, pelaku ini tidak segan mengajak anak di bawah umur dalam aksinya.

“Residivis ini mengajak anak-anak untuk diajarkan cara mencuri. Anak-anak yang kami amankan semua kami titipkan ke selter anak,” tuturnya.

Mirzal menjelaskan, kebanyakan pelaku curanmor melakukan aksinya dengan kunci T. Namun, ada pula yang memang mencari sepeda motor korban yang kuncinya masih menancap. Ia meminta masyarakat untuk bersama polisi menjaga keamanan lingkungan.

“Kami berharap masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Ini pesan Pak Kapolrestabes Surabaya agar masyarakat waspada dan tidak menjadi sasaran tindak kriminalitas,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Satreskrim Polrestabes Surabaya juga menyerahkan tiga sepeda motor ke pemiliknya. Para korban itu sebelumnya melaporkan kehilangan sepeda motornya ke polisi. “Kami minta masyarakat melaporkan jika kehilangan sepeda motor dan kejahatan lainnya. Ini sebagai data agar kami menindak pelaku kejahatan,” terangnya. (gun/rek)