28 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Senior Taruna Poltek Pelayaran yang Dianiaya sampai Tewas Ditetapkan jadi Tersangka

SURABAYA – Polisi bergerak cepat menyelidiki kasus kematian taruna Politeknik Pelayaran (Poltek) Pelayaran Surabaya di Jalan Gunung Anyar Boulevard, Surabaya. Penganiayaan tersebut menyebabkan Muhammad Rio Ferdinan Anwar, 19, warga Bangsal, Mojokerto, meninggal dunia.

Polisi sempat membongkar makam korban di Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (7/2). Satu orang senior korban berinisial AJP, 19, warga Jalan Banyu Urip, Surabaya, ditetapkan sebagai tersangka.

AJP diketahui melayangkan pukulan ke arah perut korban. Ini membuat korban terjatuh dan akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Haji, Sukolilo.

Tersangka memukul korban sebanyak dua kali di bagian perut yang membuat korban tumbang,” jelas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Rabu (8/1).

Baca Juga :  Bongkar Komplotan Pembobol Gudang, Gondol Motor, TV-HP, Mobil hingga Truk
EKSHUMASI: Makam korban, Muhammad Rio Ferdinan Anwar, di Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Mojokerto. (ISTIMEWA)

Kejadian penganiayaan itu terjadi pada Minggu (5/2) pukul 19.30. Saat itu, korban diajak empat seniornya dari ruang makan asrama ke toilet. Salah satunya tersangka AJP.

Korban langsung mendapat penganiayaan dengan cara dipukul beberapa kali di bagian perut dan wajah. Hingga terdapat luka luar di bibir bawah dan dagunya. “Saat mendapat pukulan dari tersangka ke arah perut, korban langsung terjatuh,” tutur Mirzal.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia pada Senin (6/2) dini hari. Dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban, penyebab utama korban meninggal dunia karena luka di perut. “Sakit di ulu hati,” ungkapnya.

Pihak kepolisian masih mendalami lagi terkait kemungkinan adanya tersangka baru. Mirzal memastikan tidak ada motif dendam dalam kejadian tersebut. “Pengakuannya karena pembinaan senior ke junior. Kami menyayangkan masih ada budaya pemukulan di lingkungan kampus,” kata Mirzal. (gun/rek)

Baca Juga :  Tekan Fatalitas Laka, Polisi Beri Teguran Humanis ke Pelanggar Lalu Lintas

SURABAYA – Polisi bergerak cepat menyelidiki kasus kematian taruna Politeknik Pelayaran (Poltek) Pelayaran Surabaya di Jalan Gunung Anyar Boulevard, Surabaya. Penganiayaan tersebut menyebabkan Muhammad Rio Ferdinan Anwar, 19, warga Bangsal, Mojokerto, meninggal dunia.

Polisi sempat membongkar makam korban di Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (7/2). Satu orang senior korban berinisial AJP, 19, warga Jalan Banyu Urip, Surabaya, ditetapkan sebagai tersangka.

AJP diketahui melayangkan pukulan ke arah perut korban. Ini membuat korban terjatuh dan akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Haji, Sukolilo.

Tersangka memukul korban sebanyak dua kali di bagian perut yang membuat korban tumbang,” jelas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Rabu (8/1).

Baca Juga :  Gudang Mesin Jahit Terbakar, Tiga Petugas PMK Jadi Korban
EKSHUMASI: Makam korban, Muhammad Rio Ferdinan Anwar, di Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Mojokerto. (ISTIMEWA)

Kejadian penganiayaan itu terjadi pada Minggu (5/2) pukul 19.30. Saat itu, korban diajak empat seniornya dari ruang makan asrama ke toilet. Salah satunya tersangka AJP.

Korban langsung mendapat penganiayaan dengan cara dipukul beberapa kali di bagian perut dan wajah. Hingga terdapat luka luar di bibir bawah dan dagunya. “Saat mendapat pukulan dari tersangka ke arah perut, korban langsung terjatuh,” tutur Mirzal.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia pada Senin (6/2) dini hari. Dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban, penyebab utama korban meninggal dunia karena luka di perut. “Sakit di ulu hati,” ungkapnya.

Pihak kepolisian masih mendalami lagi terkait kemungkinan adanya tersangka baru. Mirzal memastikan tidak ada motif dendam dalam kejadian tersebut. “Pengakuannya karena pembinaan senior ke junior. Kami menyayangkan masih ada budaya pemukulan di lingkungan kampus,” kata Mirzal. (gun/rek)

Baca Juga :  Keluar Penjara Tak Punya Kerja, Warga Rungkut Ini Nekat Bobol Kos

Most Read

Berita Terbaru