SURABAYA – Kerja bakti melalui program Surabaya Bergerak disambut antusias warga Kota Pahlawan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua Tim Penggerak PKK Rini Indriyani, Sekda Ikhsan, dan sejumlah pejabat pemkot ikut kerja bakti di Dupak Baru III, Minggu (5/3).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis, dengan program Surabaya Bergerak, ke depannya tidak ada lagi masalah saluran. Program itu juga membuat pemkot dan masyarakat lebih dekat. “Setelah dibersihkan dan dikumpulkan sampahnya oleh warga, ada pasukan dari pemkot yang mengangkut. Ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya karena warga menunjukkan semangat gotong royong dan guyub rukun,” kata Cak Eri.
Tanpa guyub rukun dan gotong royong, menurut dia, Surabaya tidak akan bisa meraih Adipura Kencana kali ketujuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Cak Eri menyebut hampir setiap hari Minggu kerja bakti digelar di 300 titik. “Matur nuwun seluruh warga Kota Surabaya. Melalui Surabaya Bergerak, inilah budaya Arek Suroboyo,” katanya.

Surabaya Bergerak ke depannya tidak hanya mengatasi soal lingkungan. Cak Eri ingin Surabaya Bergerak juga sebagai pelecut dalam mengatasi kemiskinan, stunting, gizi buruk, dan sebagainya. “Nanti Surabaya Bergerak ada dapur umum untuk warga miskin di kampung. Mereka yang mampu membantu yang tidak mampu. Yang putus sekolah pun dibantu. Sehingga, nanti ke depan setiap RW akan menjadi RW yang mandiri dalam mengatasi berbagai masalah warganya,” kata Cak Eri.
Ketua RW 5, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, Setiono Wibowo menegaskan bahwa rasa guyub rukun dan gotong royong sudah menjadi budaya di lingkungannya. Terutama kerja bakti membersihkan kampung. “Hari ini (kemarin, Red) serempak, mulai RT 1 sampai RT 10 kerja bakti,” kata Setiono.
Kerja bakti kali ini, menurut dia, fokus membersihkan sedimen saluran dan kali kecil yang ada di Dupak Baru III. Tak hanya itu. Warga juga melakukan perantingan pohon agar kampungnya tampak rapi. “Setiap akan kerja bakti warga juga melakukan koordinasi, apa saja yang ingin dikerjakan. Kali ini kami serempak, mulai RT 1 sampai RT 10,” ujarnya.
Warga RT 6/RW 5, Kelurahan Jepara, Totok menambahkan, saat kerja bakti kemarin paling banyak dijumpai sampah rumah tangga. Seperti barang bekas, kasur, lemari, hingga kardus. (rmt/rek)