28.3 C
Surabaya
Tuesday, May 30, 2023

Ini Jalan Tersibuk di Surabaya Ada di Perbatasan Kota

SURABAYA – Setiap hari lalu lintas di Surabaya selalu sibuk dengan lalu lalang kendaraan. Namun, tidak semua jalan padat akan kendaraan. Pakar Transportasi ITS Dr. Machsus Fauzi ST MT mengatakan, jalanan tersibuk masih didominasi di kawasan perbatasan, seperti kawasan MERR, Margomulyo, Romokalisari, Kedung Cowek hingga Wiyung.

Sedangkan untuk kawasan Ahmad Yani menurutnya saat ini relatif terkendali, karena adanya frontage road yang bisa menampung jumlah kendaraan yang akan masuk maupun keluar dari Surabaya.

“Jalan Ahmad Yani saat ini tidak seperti dulu karena sudah dibantu dengan keberadaan frontage. Apalagi hadirnya jalan MERR juga membantu kapasitas jalan di Ahmad Yani saat ini menjadi lancar,” katanya.

Baca Juga :  Ada Refocusing Anggaran, Barak Liponsos Keputih Bakal Ditender Ulang

Kepadatan atau kesibukan di jalan MERR, ia menyebut terjadi pada jam pagi dan sore hari. Dimana masyarakat banyak yang pergi dan pulang bekerja. Termasuk juga kawasan perbatasan kota yang lainnya. “Jadi MERR sekarang dalam level E kalau pagi dan sore, artinya level E jalan padat,” jelasnya.

Meski demikian pandemi Covid-19 menurutnya juga mempunyai dampak bagi kesibukan jalan di jantung kota seperti Jalan Basuki Rahmat, Pemuda, Gubernur Suryo, Panglima Sudirman maupun Yos Sudarso.

Kawasan jantung kota banyak dijumpai mal. Namun sekarang keinginan masyarakat untuk pergi ke mal juga mengalami penurun karena sistem atau prosedur masuk mal dirasa ribet.

“Jalan-jalan protokol saat ini mengalami perubahan, tidak sepadat atau sesibuk dulu karena prosedur masuk mal dan daya beli masyarakat yang sekarang cenderung lebih memilih belanja di toko online ketimbang di tempatnya langsung,” tuturnya. (rmt/nur)

Baca Juga :  Pemkot Surabaya Kirim Ambulans, Cak Eri Temui Korban

 

SURABAYA – Setiap hari lalu lintas di Surabaya selalu sibuk dengan lalu lalang kendaraan. Namun, tidak semua jalan padat akan kendaraan. Pakar Transportasi ITS Dr. Machsus Fauzi ST MT mengatakan, jalanan tersibuk masih didominasi di kawasan perbatasan, seperti kawasan MERR, Margomulyo, Romokalisari, Kedung Cowek hingga Wiyung.

Sedangkan untuk kawasan Ahmad Yani menurutnya saat ini relatif terkendali, karena adanya frontage road yang bisa menampung jumlah kendaraan yang akan masuk maupun keluar dari Surabaya.

“Jalan Ahmad Yani saat ini tidak seperti dulu karena sudah dibantu dengan keberadaan frontage. Apalagi hadirnya jalan MERR juga membantu kapasitas jalan di Ahmad Yani saat ini menjadi lancar,” katanya.

Baca Juga :  Jelang Lebaran, Pemkot Masifkan Razia PMKS di Perbatasan

Kepadatan atau kesibukan di jalan MERR, ia menyebut terjadi pada jam pagi dan sore hari. Dimana masyarakat banyak yang pergi dan pulang bekerja. Termasuk juga kawasan perbatasan kota yang lainnya. “Jadi MERR sekarang dalam level E kalau pagi dan sore, artinya level E jalan padat,” jelasnya.

Meski demikian pandemi Covid-19 menurutnya juga mempunyai dampak bagi kesibukan jalan di jantung kota seperti Jalan Basuki Rahmat, Pemuda, Gubernur Suryo, Panglima Sudirman maupun Yos Sudarso.

Kawasan jantung kota banyak dijumpai mal. Namun sekarang keinginan masyarakat untuk pergi ke mal juga mengalami penurun karena sistem atau prosedur masuk mal dirasa ribet.

“Jalan-jalan protokol saat ini mengalami perubahan, tidak sepadat atau sesibuk dulu karena prosedur masuk mal dan daya beli masyarakat yang sekarang cenderung lebih memilih belanja di toko online ketimbang di tempatnya langsung,” tuturnya. (rmt/nur)

Baca Juga :  Dinamo Korslet, Pabrik Multi Indowood di Desa Krikilan Ludes Terbakar

 

Most Read

Berita Terbaru